Mohon tunggu...
Jawwad Azka
Jawwad Azka Mohon Tunggu... Lainnya - Profil

Keep trying to benefit others.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu Bebas Nilai (Filsafat Ilmu)

31 Maret 2019   21:04 Diperbarui: 2 Juli 2021   21:29 33156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai filsafat, tentu bukan hal aneh jika mendengar istilah ilmu bebas nilai dan ilmu tidak bebas nilai. Dan pada tulisan ini, akan dibahas mengenai ilmu bebas nilai.

Definisi ilmu dalam sebuah pengertian klasik dipandang sebagai pengetahuan tentang sebab-akibat atau asal usul. Guston Buchelard menyatakan ilmu pengetahuan adalah suatu produk pemikiran manusia yang juga menyesuaikan antara hukum pemikiran dengan dunia luar. Adapun maksud ilmu sebagai suatu produk ialah pengetahuan yang telah diketahui serta diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan.

Sedangkan definisi nilai adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Definisi ini diambil dari pembahasan pada presentasi mata kuliah filsafat ilmu yang membahas materi aksiologi. Kenapa bisa bersambung kepada aksiologi? Karena dikatakan bahwa aksiologi dipahami sebagai teori nilai, serta ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat atau esensi nilai.

Filsafat sebagai filosofi kehidupan atau "philosophy of life" mengkaji nilai yang terdapat dalam kehidupan dan memiliki fungsi sebagai pengontrol terhadap ilmu-ilmu yang dimilki manusia. Teori nilai atau berkaitan dengan aksiologi berfungsi seperti agama yang menjadikan pedoman pada kehidupan manusia.

Baca juga : Pancasila sebagai Sistem Filsafat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Lingkungan Kampus

Sekarang bagaimana paradigma ilmu bebas nilai itu? Ilmu bebas nilai biasa juga disebut "value free" yang menyatakan ilmu dan teknologi bersifat bebas, independen, atau otonom. Terlihat bahwa ilmu yang independen atau otonom tidak mempunyai keterkaitan dengan nilai.

Teori ilmu bebas nilai berpandangan, jika ilmu tidak bebas nilai maka perkembangan ilmu akan terhambat karena terikat nilai nilai yang ada.  Adapun segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan penyelidikan ilmiah disandarkan kembali kepada hakikat ilmu.

Josep Situmorang menyatakan sekurang-kurangnya terdapat 3 faktor yang menjadikan parameter atau indikator bahwa ilmu itu bebas nilai, yaitu:

  1. Ilmu harus bebas dari pengendalian nilai. Maksudnya bahwa ilmu harus bebas dari segala pengaruh eksternal seperti ideologi, agama, sosial maupun budaya.
  2. Kebebasan usaha ilmiah supaya otonom ilmu terjamin, menyangkut kemungkinan yang tersedia dan penentuan diri.
  3. Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang biasa dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis sendiri itu bersifat universal.

Baca juga : Filsafat Pendidikan

Pandangan Ilmu Bebas Nilai

(Hasil diskusi pada mata kuliah filsafat ilmu)

Diskusi pada mata kuliah filsafat ilmu yang terbagi menjadi tiga kelompok kecil, didapatkan sebuah rumusan atau kesimpulan masing-masing mengenai ilmu bebas nilai.

KELOMPOK A

Diwakili oleh Nurhakiki

Mewakili kelompoknya menyatakan bahwa ilmu itu bernilai atau mempunyai nilai. Namun meskipun begitu, dia menyatakan bahwa tidak bisa bebas dalam menilai ilmu itu sendiri. Setiap ilmu terikat nilai baik ideologis, agama, dan yang lainnya.

Dari uraiannya, dapat disimpulkan bahwa menurutnya ilmu itu terikat nilai atau tidak bebas nilai. Karena bertentangan dengan teori ilmu bebas nilai itu sendiri serta bertentangan dari faktor yang diutarakan oleh Josep Situmorang pada poin ke dua.

KELOMPOK B

Diwakili oleh Ayi N

Menyatakan bahwa nilai itu sifat utama. Setiap ilmu memiliki nilai. Nilai itu ruh ilmu, dan ilmu tanpa nilai tidak ada apa-apanya. Ilmu itu bebas nilai dalam proses penilaian atau penemunannya, dan terikat dalam proses penerapannya.

Baca juga : Filsafat Moral

KELOMPOK C

Diwakili oleh Sandi M dan Yulia I

Menyatakan ilmu itu bebas nilai, untuk mempelajari sesuatu dibutuhkan sebuah pemahaman ilmu bebas nilai. Jika ilmu tidak bebas nilai, ilmu pengetahuan akan stagnan atau jalan ditempat dan tidak akan bisa mengeksplorasi. Kemudian dia menyatakan bahwa pengetahuan muncul terlebih dahulu sebelum ilmu. Serta ilmu pengetahuan harus dikembangakan seluas-luasnya.

---

Saran, kritik, maupun masukan perihal materi tulisan yang kurang jelas bisa ditanyakan pada kolom komentar, demi kemajuan kualitas tulisan selanjutnya. Terimakasih.

Maret 2019

Fakultas Tarbiyah

IAID Darussalam

Ismi Nisa T | Jawwad Azka K

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun