Pertama, mulai dari hal yang kecil dan mulailah dari diri sendiri yaitu :
- membuang sampah pada tempatnya serta memilah antara yang organik dan non organik, hal ini akan memudahkan petugas kebersihan untuk mengaturnya dan mendaur ulang sampah.
- Konsumsilah makanan dan minuman secukupnya (jangan suka berlebihan). Matikan lampu dan kran air jika tidak digunakan lagi, belanjalah sesuai kebutuhan bukan berdasarkan keinginan,
- Pergunakanlah kertas dan tisu secukupnya secara khusus untuk mahasiswa dan pelajar. Hal ini untuk mengurangi penebangan pohon dan perambahan hutan yang merupakan bahan baku untuk pembutan kertas.
- Membuat lubang biopori dan penanaman pohon baik individu maupun bersama komunitas demi menghijaukan bumi dan menyejukkan lingkungan.
- Khusus di wilayah Riau ini sangat dilarang untuk membakar lahan.
Hal-hal diatas adalah hanya tindakan-tindakan sangat sederhana. Namun, masih sedikit orang Indonesia yang melakukanya.
Kedua,suarakan! Salah satunya adalah edukasi lingkungan. Sebelum menyuarakanya, lakukan dulu hal “pertama” yang di atas. Jadilah sebagai pelopor dan teladan pembuang sampah pada tempatnya dan hidup bersih. Lakukanlah hal-hal tersebut di sekitar anda, keluarga, tempat kerja, sekolah atau kampus dan lingkungan masyarakat anda berada. Secara otomatis tindakan tesebut akan dilihat oleh orang lain, kemungkinan besar akan di tirunya. Setelah itu, “share” pola hidup sehat dan cinta lingkungan tersebut kepada setiap orang.
Ketiga,protes! Anda harus berani protes kepada setiap pihak baik individu maupun kelompok yang mencoba merusak alam dan lingkungan, termasuk kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap kelestarian lingkungan. Protes tidak harus turun kejalanan (demonstrasi), melalui tulisan bisa juga, bila perlu laporkan pada pihak yang berwajib.
Untuk pembangunan kehidupan bangsa setiap orang harus berperan dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan mengurangi kerusakan alam dan lingkungan. Maka, mari kita jaga dan rawat bumi ini, seperti merawat diri sendiri agar tetap sehat dan layak untuk dihuni selamanya. Intinya adalah hanya kemauan untuk melakukannya dan mau mengubah pola pikir dan kebiasaan buruk selama ini.
Demi “warisan” emas kepada generasi masa depan pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu untuk mencari solusi pembangunan bangsa secara terus-menerus agar kehidupan semakin berkualitas dan sejahtera. Tak dapat dipungkiri, pemerintah melalui BKKBN telah banyak membendung pertumbuhan penduduk nasional. Salah satunya, dengan program Keluarga Berencana. Oleh karena itu, kita juga harus berani mendukung program pemerintah dalam mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup. Sehingga kelak nanti, bangsa Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang normal dan terjadi keseimbangan alam dan lingkungan tercapai. Bagi kaum muda sebagai pemegang tongkat estafet bangsa. Mari lakukan aksi nyata untuk negeri Indonesia tercinta ini yaitu dan jangan lupa menikahlah pada usia yang ideal. Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H