***
Om Fuad menceritakan perjalanan umrah dan haji secara rinci, membuat hati ikut rindu untuk pergi ke tanah suci, padahal selama ini tidak pernah terbersit bayangan untuk pergi kesana.
Di dalam novel ini, kita akan banyak menjumpai istilah-istilah dalam bahasa arab, seperti khattat wa rassam, maktabah, kafil dan sebagainya. Kelebihan dari novel ini, selain pembaca mendapat pengalaman baru dari cerita Prasetyo selama ia di Arab Saudi, pembaca juga bisa sambil belajar bahasa arab di novel ini.Â
Karena setiap istilah-istilah bahasa arab dalam novel ini diikuti dengan penjelasannya, baik mengikuti istilah tersebut di dalam kalimat maupun ada di glosarium halaman terakhir novel ini. Hanya saja, pembaca akan sibuk bolak-balik ke halaman glosarium ketika menemukan istilah bahasa arab dalam cerita.
Novel ini terdapat 40 bab yang memuat banyak kisah-kisah pada zaman Rasulullah saw. dan para sahabat yang dijadikan sebagai teladan pada setiap kejadian yang dialami Pras. Namun, kisah-kisah tersebut kurang dilengkapi dengan sumber riwayat. Hal ini dapat membuat keraguan atas kebenaran kisah-kisah yang disampaikan.
Juga ada beberapa kesalahan dalam penulisan, baik typo maupun muncul kata double seperti;
"... dikenali oleh saudara se-Sanah Air ..." (hlm.125) seharusnya se-Tanah Air.
"Aku punya punya dua anak ..." (hlm.163).
"... , setiap hati jum'at, ..." (hlm.235) seharusnya hari.
"... lalu dishalatkan oleh orang banyak orang ..." (hlm.308).
"Kubu pendukung tim Francis ..." (hlm.355) seharusnya Prancis.