Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Kurikulum Merdeka terhadap Siswa: Anak Tidak Bisa Membaca Bisa Naik Kelas

4 Agustus 2024   17:07 Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:11 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami mendorong guru untuk memberikan intervensi yang tepat dan dukungan pembelajaran yang dibutuhkan oleh setiap siswa," tambah Nadiem.

Namun, para ahli pendidikan mengingatkan bahwa keberhasilan Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada implementasinya di lapangan. Dr. Bambang Supriyadi, seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya pelatihan yang memadai bagi para guru untuk memahami dan menerapkan kurikulum ini dengan efektif. 

"Guru harus diberikan pelatihan dan sumber daya yang memadai untuk dapat mengidentifikasi dan menangani kebutuhan khusus siswa. Tanpa dukungan yang tepat, kurikulum ini bisa berbalik menjadi bumerang," ujar Bambang.

Meskipun Kurikulum Merdeka menghadirkan tantangan, banyak pendidik yang melihat potensi positif dari pendekatan baru ini. Mereka percaya bahwa dengan penyesuaian yang tepat dan dukungan yang memadai, kurikulum ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih kreatif, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Ke depan, Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka, serta melakukan perbaikan yang diperlukan berdasarkan masukan dari berbagai pihak. Diharapkan, kurikulum ini dapat benar-benar membawa perubahan positif bagi sistem pendidikan di Indonesia dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermakna.

Penulis: Jawahirul Ahyar

Sumber: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, laporan sekolah, wawancara dengan orang tua dan ahli pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun