Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Hati

7 Juni 2024   18:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   18:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lembaran sunyi yang tak terlihat,  

Tersimpan catatan hati yang terukir rapi,  

Setiap kata adalah suara yang lirih,  

Mengungkapkan rasa yang tak terucap dalam sehari-hari.

Catatan hati, penuh rahasia terdalam,  

Tentang cinta, harapan, dan kerinduan,  

Di setiap barisnya, ada jejak langkah,  

Mengisahkan perjalanan hidup yang penuh warna.

Tinta yang menari di atas kertas putih,  

Mewakili perasaan yang sulit terdefinisi,  

Kadang bahagia seperti mentari pagi,  

Kadang kelabu seperti senja yang sepi.

Di sana, tersimpan harapan yang sederhana,  

Untuk masa depan yang penuh cahaya,  

Mimpi-mimpi yang dirajut dengan telaten,  

Meski terkadang diselimuti rasa takut dan cemas.

Catatan hati juga mencatat luka,  

Yang meninggalkan bekas di sudut jiwa,  

Namun dari setiap luka, lahir kekuatan,  

Untuk terus melangkah dalam kehidupan.

Ada juga tentang cinta yang tak terbalas,  

Yang mengajarkan arti ikhlas dan rela,  

Bahwa tak semua yang kita cinta,  

Akan selalu ada dalam genggaman kita.

Di antara kata-kata yang tersusun,  

Ada doa yang dipanjatkan dalam diam,  

Memohon pada Sang Kuasa,  

Untuk ketenangan dan kebahagiaan yang abadi.

Catatan hati, adalah tempat berlindung,  

Dari hiruk-pikuk dunia yang tak pernah diam,  

Di sana aku menemukan diriku,  

Yang sejati, yang utuh, tanpa topeng dan pura-pura.

Ketika dunia terasa begitu berat,  

Aku kembali pada catatan hati,  

Membaca ulang setiap kata yang tertulis,  

Menemukan kembali semangat dan harapan yang sempat hilang.

Dan di akhir catatan ini,  

Ada harapan yang selalu kupanjatkan,  

Agar catatan hati ini menjadi saksi,  

Dari perjalanan hidup yang penuh makna dan arti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun