Di lembaran sunyi yang tak terlihat, Â
Tersimpan catatan hati yang terukir rapi, Â
Setiap kata adalah suara yang lirih, Â
Mengungkapkan rasa yang tak terucap dalam sehari-hari.
Catatan hati, penuh rahasia terdalam, Â
Tentang cinta, harapan, dan kerinduan, Â
Di setiap barisnya, ada jejak langkah, Â
Mengisahkan perjalanan hidup yang penuh warna.
Tinta yang menari di atas kertas putih, Â
Mewakili perasaan yang sulit terdefinisi, Â
Kadang bahagia seperti mentari pagi, Â
Kadang kelabu seperti senja yang sepi.
Di sana, tersimpan harapan yang sederhana, Â
Untuk masa depan yang penuh cahaya, Â
Mimpi-mimpi yang dirajut dengan telaten, Â
Meski terkadang diselimuti rasa takut dan cemas.
Catatan hati juga mencatat luka, Â
Yang meninggalkan bekas di sudut jiwa, Â
Namun dari setiap luka, lahir kekuatan, Â
Untuk terus melangkah dalam kehidupan.
Ada juga tentang cinta yang tak terbalas, Â
Yang mengajarkan arti ikhlas dan rela, Â
Bahwa tak semua yang kita cinta, Â
Akan selalu ada dalam genggaman kita.
Di antara kata-kata yang tersusun, Â
Ada doa yang dipanjatkan dalam diam, Â
Memohon pada Sang Kuasa, Â
Untuk ketenangan dan kebahagiaan yang abadi.
Catatan hati, adalah tempat berlindung, Â
Dari hiruk-pikuk dunia yang tak pernah diam, Â
Di sana aku menemukan diriku, Â
Yang sejati, yang utuh, tanpa topeng dan pura-pura.
Ketika dunia terasa begitu berat, Â
Aku kembali pada catatan hati, Â
Membaca ulang setiap kata yang tertulis, Â
Menemukan kembali semangat dan harapan yang sempat hilang.
Dan di akhir catatan ini, Â
Ada harapan yang selalu kupanjatkan, Â
Agar catatan hati ini menjadi saksi, Â
Dari perjalanan hidup yang penuh makna dan arti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H