Di gelap malam yang sunyi,
Rindu menyelinap tanpa permisi,
Menghampiri hati yang sepi,
Mengisi kekosongan dengan kenangan yang manis.
Bintang-bintang di langit menjadi saksi,
Cahaya mereka yang redup namun setia,
Seperti rindu yang tak pernah padam,
Menunggu hadirmu di setiap helaan nafas.
Angin malam berhembus lembut,
Menyampaikan pesan cinta yang tertahan,
Membawa aroma kenangan yang membius,
Menggugah hati dengan rasa yang mendalam.
Dalam kegelapan ini, aku merenung,
Menghitung detik yang terasa begitu lambat,
Setiap bayangan wajahmu, setiap senyuman,
Menghiasi malam dengan kerinduan yang tak tertahan.
Di antara desah nafas yang teratur,
Rindu ini menari di dalam dada,
Menyusuri jalan-jalan sunyi hati,
Mencari jejakmu yang pernah ada di sini.
Meski malam semakin pekat,
Dan jarak memisahkan kita tanpa ampun,
Rindu ini adalah jembatan,
Yang menghubungkan dua hati dalam keheningan.
Di balik tirai malam yang kelam,
Ada harapan yang tak pernah pudar,
Bahwa suatu hari rindu ini akan terjawab,
Dan kita akan bertemu dalam pelukan hangat.
Gelap malam adalah teman setia,
Menemani rindu yang tak terucap,
Menjadi tempat berlindung dari kesunyian,
Menghantarkan doa-doa dalam keheningan.
Rindu ini, meski kadang menyiksa,
Adalah bukti cinta yang tulus,
Yang meski terpisah oleh jarak dan waktu,
Tetap menghangatkan hati dengan kehadiranmu.