Di sudut hati yang pernah terluka, Â
Ada jejak kenangan yang tertinggal, Â
Kau yang pernah menjadi cahaya, Â
Kini hanya bayang-bayang yang menghilang.
Di malam sunyi aku sering terjaga, Â
Mengingat saat-saat kita bersama, Â
Tawa dan canda yang dulu ada, Â
Kini lenyap, menyisakan duka.
Kau pernah menjadi bagian dari hari-hariku, Â
Menjadi alasan di setiap langkahku, Â
Namun, waktu berubah dan kau pun pergi, Â
Meninggalkan luka yang tak terperi.
Dalam kesendirian, aku merenung, Â
Mencari makna di balik perpisahan, Â
Meskipun hati ini masih merindu, Â
Aku tahu, ada hikmah dalam kehilangan.
Dariku yang pernah kau tinggalkan, Â
Ada doa yang tak pernah terucap, Â
Semoga kau menemukan kebahagiaan, Â
Di jalan yang kini kau tempuh tanpa aku.
Setiap luka adalah pelajaran, Â
Setiap air mata adalah kekuatan, Â
Meski kau tak lagi di sampingku, Â
Aku tetap berdiri, menjalani hidup dengan teguh.
Mungkin suatu hari, saat kita bertemu lagi, Â
Di persimpangan jalan yang tak terduga, Â
Aku akan tersenyum dan menyapamu, Â
Tanpa beban, tanpa rasa kecewa.
Karena dari kepergianmu, aku belajar, Â
Bahwa cinta tak selalu harus memiliki, Â
Dan bahwa perpisahan adalah bagian dari cerita, Â
Yang membuat kita lebih kuat dan bijaksana.
Jadi, dariku yang pernah kau tinggalkan, Â
Ada ucapan terima kasih yang tulus, Â
Untuk setiap kenangan yang pernah ada, Â
Dan untuk cinta yang kini menjadi bagian dari masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H