Maya merasa bingung dan penasaran. "Menunggu kedatanganku? Tapi kenapa?"
Raja Arion tersenyum. "Kamu memiliki hati yang murni dan jiwa yang penuh dengan keajaiban. Hanya sedikit manusia yang bisa menemukan jalan ke Negeri Ajaib. Kami membutuhkan bantuanmu untuk menyelamatkan negeri ini dari ancaman kegelapan."
Maya merasa tanggung jawab besar terpikul di pundaknya. "Apa yang harus saya lakukan?"
Raja Arion bangkit dari takhtanya dan berjalan mendekati Maya. "Di tengah hutan, ada sebuah batu ajaib yang menjadi sumber kekuatan negeri ini. Batu itu sedang dalam bahaya karena kekuatan jahat yang ingin mengambilnya. Kami membutuhkanmu untuk melindunginya dan menjaga kedamaian di Negeri Ajaib."
Tanpa ragu, Maya menerima tugas itu. "Aku akan melakukan yang terbaik."
Elara memberi Maya sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang. "Kalung ini akan memberimu kekuatan untuk melindungi diri dan menemukan jalan ke batu ajaib."
Dengan hati yang penuh tekad, Maya memulai perjalanan ke hutan terdalam di Negeri Ajaib. Dia melewati berbagai rintangan---hutan berduri, sungai yang berputar, dan gua gelap. Namun, dengan bantuan kalung ajaib dan keberanian yang ada di dalam hatinya, dia terus maju.
Setelah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, Maya tiba di tempat batu ajaib berada. Batu itu memancarkan cahaya yang menakjubkan, tetapi di sekitarnya berdiri sosok gelap dengan mata merah menyala. Itu adalah Naga Kegelapan, penjaga dari kekuatan jahat yang ingin mengambil batu ajaib.
Maya berdiri tegak, menghadap Naga Kegelapan. "Aku tidak akan membiarkanmu mengambil batu ini. Negeri Ajaib membutuhkan cahayanya."
Naga Kegelapan tertawa jahat. "Kamu hanya seorang manusia. Apa yang bisa kamu lakukan?"
Maya mengangkat kalungnya, dan liontin bintang bersinar terang. "Aku mungkin hanya seorang manusia, tetapi aku memiliki kekuatan cinta dan keberanian."