Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi Buta di Balik Kesunyian

22 Mei 2024   05:03 Diperbarui: 22 Mei 2024   05:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arif ragu sejenak, namun melihat kesungguhan di mata Laila, ia mengangguk. "Tentu, akan sangat menyenangkan mendapat bantuan."

Hari itu, Laila bekerja bersama Arif di ladang. Meski tidak terbiasa dengan pekerjaan fisik, Laila berusaha sebaik mungkin. Arif mengajarinya cara mencangkul, menanam, dan merawat tanaman. Mereka berbicara tentang banyak hal, dari kehidupan di desa hingga mimpi-mimpi mereka.

"Sebenarnya, aku ingin sekali bisa membantu lebih banyak orang di desa ini," kata Laila sambil mengelap keringat di dahinya. "Ayahku kepala desa, tapi aku merasa kami belum melakukan cukup banyak."

Arif menatap Laila dengan penuh penghargaan. "Keinginanmu mulia, Laila. Desa ini membutuhkan orang-orang yang peduli dan mau berbuat sesuatu. Terkadang, bantuan yang paling sederhana pun bisa berarti banyak."

Hari itu berlalu dengan cepat. Ketika matahari mulai terbenam, Arif dan Laila duduk di bawah pohon, menikmati sejuknya angin sore. Laila merasa bahagia bisa menghabiskan waktu dengan Arif, dan ia mulai melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Setelah hari itu, Laila sering datang ke ladang untuk membantu Arif. Hubungan mereka semakin erat, dan Laila belajar banyak tentang kehidupan yang penuh dengan kerja keras dan ketulusan. Bersama-sama, mereka mulai merencanakan berbagai cara untuk membantu meningkatkan kehidupan warga desa.

Suatu pagi, ketika fajar menyingsing, Laila berdiri di samping Arif, menatap matahari yang mulai terbit. "Arif, terima kasih telah mengajarkanku banyak hal. Aku merasa hidupku lebih berarti sekarang."

Arif tersenyum hangat. "Terima kasih juga, Laila. Kamu telah membawa kebahagiaan dan semangat baru dalam hidupku."

Dalam kesunyian pagi buta itu, di antara ladang yang hijau dan angin yang sepoi-sepoi, mereka menemukan bahwa cinta dan ketulusan bisa mengubah banyak hal. Kisah Arif dan Laila menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa itu, mengajarkan bahwa dengan kerja keras, kebersamaan, dan cinta, kita bisa menghadapi segala tantangan dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun