Di bawah panas terik matahari yang membakar, Â
Kita berdiri, menantang hari yang tak kenal ampun, Â
Keringat mengalir, bercampur dengan debu jalan, Â
Namun semangat di dada tak pernah pudar.
Terik matahari memeluk bumi dengan panas, Â
Menguji ketahanan tubuh dan jiwa, Â
Namun di setiap langkah yang berat, Â
Ada tekad yang tak tergoyahkan, terus melaju.
Di sawah, para petani membungkuk bekerja, Â
Merawat padi yang kelak jadi beras, Â
Di tengah terik yang menyengat tanpa belas, Â
Mereka tersenyum, menatap masa depan dengan asa.
Anak-anak berlari di lapangan terbuka, Â
Bermain riang meski matahari tak bersahabat, Â
Keceriaan mereka adalah pelipur lara, Â
Menghapus sejenak lelah dari wajah yang bersemangat.
Di jalanan, para pekerja bergegas, Â
Mengejar waktu, berjuang untuk kehidupan, Â
Panas terik tak mampu meruntuhkan tekad, Â
Kekuatan hati mengalahkan semua rintangan.
Di bawah terik matahari yang menyala, Â
Ada kisah perjuangan yang tak pernah henti, Â
Setiap peluh yang jatuh adalah bukti nyata, Â
Bahwa kita mampu bertahan dan berdiri lagi.
Biarkan panas ini menjadi saksi, Â
Dari tekad baja yang tak mengenal lelah, Â
Di bawah terik matahari yang membara, Â
Kita tetap melangkah, tak pernah menyerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H