Di pantai Klayar yang indah memukau, Â
Deburan ombak menyapa dengan lembut, Â
Pasir putih terbentang luas, Â
Mengundang jejak-jejak langkah yang penuh harap.
Di ufuk timur, matahari terbit perlahan, Â
Menghiasi langit dengan semburat jingga, Â
Pantai Klayar, kau adalah kanvas alam, Â
Lukisan indah dari Sang Pencipta.
Batu karang berdiri gagah, Â
Menahan kerasnya hempasan ombak, Â
Menyanyikan lagu alam yang abadi, Â
Menyampaikan pesan keteguhan hati.
Angin laut membawa aroma garam, Â
Menyusup lembut di antara dedaunan, Â
Mengisi paru-paru dengan kebebasan, Â
Menyegarkan jiwa yang penat oleh beban.
Di sini, di pantai Klayar yang sunyi, Â
Ketenangan merasuk hingga ke dalam jiwa, Â
Menghapus segala gelisah dan lelah, Â
Mengajarkan makna dari sebuah keheningan.
Di bawah langit biru yang luas, Â
Kita berdiri, merenungi keindahan, Â
Menghargai setiap detik yang berlalu, Â
Menyadari betapa berharga setiap momen di pantai ini.
Ketika senja tiba, dengan warna keemasan, Â
Pantai Klayar kembali mempesona, Â
Menyudahi hari dengan keindahan yang paripurna, Â
Menghantar malam dengan damai dan cinta.
Pantai Klayar, kau adalah puisi alam, Â
Yang tertulis dalam bahasa keabadian, Â
Mengajarkan kita tentang keindahan, Â
Yang sederhana, namun begitu mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H