Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinding Kelas

15 Mei 2024   11:07 Diperbarui: 15 Mei 2024   11:11 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinding kelas, saksi bisu dari segala cerita,  

Tempat di mana mimpi-mimpi muda mulai dibentuk,  

Setiap goresan kapur adalah awal mula,  

Dari pengetahuan yang tertuang dan bertumbuh.

Dinding kelas, penuh dengan tulisan dan coretan,  

Pelajaran yang tak hanya datang dari buku,  

Di sini, tawa dan tangis bercampur jadi satu,  

Menjadi bagian dari hari-hari yang berlalu.

Poster-poster tergantung di sana,  

Mengajarkan kita tentang dunia yang luas,  

Foto-foto penuh kenangan terbingkai rapi,  

Menjadi saksi perjalanan waktu yang tak bisa diulang.

Di dinding kelas, kita belajar tentang persahabatan,  

Di balik meja-meja, kita saling berbagi rahasia,  

Di setiap sudutnya, terekam canda dan tawa,  

Dan semangat yang tak pernah padam, meski waktu terus berjalan.

Dinding ini mendengar setiap cerita,  

Tentang guru yang menginspirasi dan teman yang setia,  

Tentang cinta pertama yang penuh rasa malu,  

Dan mimpi-mimpi besar yang dibisikkan diam-diam.

Ketika senja menjelang, dan kelas sepi,  

Dinding ini tetap berdiri kokoh,  

Menyimpan semua kenangan dengan setia,  

Menjadi saksi abadi dari masa muda yang penuh warna.

Oh, dinding kelas, kau bukan sekadar batu dan cat,  

Kau adalah penjaga memori,  

Mengajarkan bahwa setiap awal punya akhir,  

Dan setiap perpisahan adalah langkah menuju petualangan baru.

Di setiap sudutmu, ada jejak langkah kita,  

Yang tak akan pernah pudar meski tahun berganti,  

Karena di dalam hatimu, tertulis cerita-cerita,  

Tentang masa-masa indah yang selalu dirindukan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun