Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Dendang Hati yang Terlupa

6 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   21:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ruang sunyi rasa yang pernah berdiam,  

Ada dendang hati yang perlahan terlupa,  

Suara yang pernah nyaring, kini semakin lemah,  

Menghilang dibawa arus waktu yang tak pernah sabar.

Sebuah melodi cinta yang dulu tercipta,  

Kini hanya gema samar dalam lorong memori,  

Seperti nyanyian angin di antara daun-daun tua,  

Yang terdengar, namun tak lagi bisa diraba.

Dendang itu pernah mengisi hari-hariku,  

Dengan tawa dan tangis, suka dan duka,  

Namun kini hanya tinggal jejak yang kabur,  

Di jantungku yang berdetak, lupa akan iramanya.

Oh hati yang terlupa, di manakah engkau bersembunyi?  

Apakah dalam mimpi, di balik tirai malam yang pekat?  

Atau di antara kata-kata yang tak pernah terucap,  

Yang tersimpan dalam buku tua di rak yang berdebu?

Kadang, di tengah kesunyian, aku merasa mendengar,  

Suara lembutmu mengalun, memanggilku kembali,  

Mengingatkan pada apa yang pernah terasa begitu nyata,  

Namun kini, seperti bintang jatuh, hilang begitu saja.

Aku merindukan dendang hati yang terlupa,  

Berharap suatu hari nanti, ia akan kembali,  

Tidak lagi sebagai bayang-bayang yang samar,  

Tetapi sebagai nyanyian yang penuh, memenuhi seluruh jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun