Namun kini hanya tinggal jejak yang kabur, Â
Di jantungku yang berdetak, lupa akan iramanya.
Oh hati yang terlupa, di manakah engkau bersembunyi? Â
Apakah dalam mimpi, di balik tirai malam yang pekat? Â
Atau di antara kata-kata yang tak pernah terucap, Â
Yang tersimpan dalam buku tua di rak yang berdebu?
Kadang, di tengah kesunyian, aku merasa mendengar, Â
Suara lembutmu mengalun, memanggilku kembali, Â
Mengingatkan pada apa yang pernah terasa begitu nyata, Â
Namun kini, seperti bintang jatuh, hilang begitu saja.
Aku merindukan dendang hati yang terlupa, Â