Dengan ikatan baru yang terjalin antara Ava dan Leo, suasana di Brew Classic juga mulai berubah. Kafe yang semula adalah tempat persaingan dan kerja keras, kini bertransformasi menjadi sebuah simbol kerja sama dan romansa. Namun, tidak semua transisi berjalan mulus, terutama ketika masa lalu mulai menguji kekuatan hubungan mereka.
Hari itu, Brew Classic sedang ramai dengan pelanggan yang antusias mencicipi variasi terbaru dari "Fusion Brews." Di tengah keramaian, seorang pria yang tampak familiar dengan Leo masuk ke kafe. Sosoknya yang tinggi dan percaya diri menarik perhatian, dan ketika matanya bertemu dengan Leo, terlihat jelas ada sejarah yang tidak terselesaikan di antara mereka.
"Leo! Lama tidak bertemu," kata pria itu dengan suara yang cukup keras untuk menarik beberapa pandangan penasaran dari pelanggan di sekitar.
Leo, yang terlihat terkejut dan sedikit tidak nyaman, menjawab dengan hati-hati, "Alex, apa kabar? Ini sungguh kejutan."
Ava, yang merasakan ketegangan, mendekati Leo dan memberikan dukungan dengan kehadirannya. "Siapa ini, Leo?" tanyanya dengan nada penuh kecurigaan yang halus.
Leo menghela napas sebelum menjawab, "Ini Alex, teman lama dari masa kuliah... dan juga mantan rekan bisnis."
Alex tersenyum dan menawarkan tangannya kepada Ava. "Sangat senang bertemu denganmu, Ava. Saya sudah banyak mendengar tentangmu---Leo dan kamu sepertinya membuat hal besar di sini."
Ava balas tersenyum, sambil memperhatikan Leo yang tampaknya tidak sepenuhnya nyaman dengan kedatangan Alex. "Terima kasih, Alex. Leo memang tidak pernah menyebutkanmu, tapi kami selalu senang bertemu dengan teman lama."
Dengan suasana yang masih ramah namun tegang, mereka duduk bersama. Alex mulai bercerita tentang masa lalu mereka, tentang sebuah proyek bisnis yang tidak berakhir baik, yang Leo tidak pernah ceritakan pada Ava. Ketika cerita itu terungkap, Ava mulai memahami mengapa Leo tampak sangat tidak nyaman.
"Jadi, kau datang ke sini hanya untuk mengenang masa lalu, atau ada sesuatu yang lebih?" tanya Leo, dengan nada yang mencoba tetap tenang.
Alex tersenyum, "Sebenarnya, saya sedang mencari peluang baru. Saya telah mendengar kafe ini menjadi hit besar, dan mungkin kita bisa berbicara tentang kemungkinan bekerja sama lagi?"
Leo dan Ava saling pandang. Mereka tahu bahwa mereka perlu berbicara empat mata sebelum membuat keputusan apa pun.
Setelah Alex pergi, Leo berbicara, "Ava, maafkan aku tidak pernah menceritakan tentang Alex. Itu bagian dari masa laluku yang aku ingin lupakan. Dia bukan orang yang mudah diajak kerjasama."
Ava menggenggam tangan Leo. "Aku menghargai bahwa kamu mengatakan yang sebenarnya sekarang. Kita perlu jujur satu sama lain jika kita ingin ini berhasil. Apa pun keputusannya tentang Alex, kita akan memutuskannya bersama."
Leo merasa lega dan bersyukur atas pemahaman dan dukungan Ava. Mereka sepakat bahwa transparansi adalah kunci dalam hubungan mereka, baik dalam bisnis maupun dalam kehidupan pribadi mereka. Mereka juga sepakat untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk bermitra dengan siapa pun di masa depan, memastikan bahwa sejarah tidak akan mengulangi kesalahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H