Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal? Belajar dari Laura Burney

4 Juli 2020   05:24 Diperbarui: 4 Juli 2020   11:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)

Kita sebagai makhluk sosial tentu akan selalu dan harus saling berinteraksi. Jika diakukan seperti kondisi normal sebelumnya, kita akan mudah sekali tertular virus yang menyerang saluran pernafasan ini. Risiko paling ringan kita harus dirawat secara medis. Risiko terberatnya, jika kita memiliki penyakit bawaan, terlebih komplikasi, berujung pada kematian.

Di era sebelumnya, mungkin kita jarang sekali mencuci tangan, hanya ketika sebelum dan setelah makan. Di era baru ini kita harus sering melakukannya. 

Sebelum dan setelah memegang yang bukan milik kita, sebelum masuk dan setelah keluar dari tempat atau gedung tertentu, terlebih hendak atau sesudah berkomunikasi, berinteraksi dan bertransaksi dengan sesama.

(sumber: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)
(sumber: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)
Di masa sebelum Pandemi, kita jarang, bahkan tidak pernah mamakai masker. Kalaupun memakainya, mungkin ketika kita berkendaraan sepeda motor atau transportasi umum saja untuk menghindari polusi udara.

Di masa sekarang ini, kita sudah seharusnya selalu mengenakannya terutama ketika sedang tidak bisa menjaga jarak baik di perjalanan, di tempat kerja atau di pasar.

(sumber: covid19.kemkes.go.id)
(sumber: covid19.kemkes.go.id)
Ketika old normal, kita rajin bersalaman; bahkan, di kalangan tertentu bersalaman sambil mencium tangan orang yang lebih senior; bahkan lagi, di kalangan tertentu pula berpelukan sambil cium pipi kanan dan kiri.

Untuk sementara di masa adaptasi ini kita disarankan untuk bersalaman jarak jauh saja, mungkin dengan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda memuliakan yang lebih senior.

nasional.kompas.com
nasional.kompas.com
Terakhir, Laura Burney secara diam-diam, dibawah ancaman suatu saat diketahui oleh suaminya, menjalani terapi melawan trauma perairan akibat masa lalunya, hingga akhirnya dia berhasil menaklukannya, tidak hanya tidak takut tapi juga bisa menjadi perenang yang handal. 

Sementara kita dibawah ancaman Pandemi harus terus belajar bagaimana terhindar dari penularan dan menemukan obat atau vaksin Covid-19. Kita juga dituntut untuk menjadikan Pandemi bukan sebagai penghalang dalam berkreasi meningkatkan keahlian sesuai bidang kita masing-masing.

Sebagai anggota keluarga kita bekerja untuk menghidupi keluarga, meniti karir dan mengembangkan usaha. Sebagai warga negara kita berpartisipasi aktif membangun bangsa.

Laura Burney dalam cerita film tersebut berhasil lepas dari tekanan, ikatan dan kendali penuh Martin, dengan berdarah-darah untuk mendapatkan haknya yang paling asasi, yaitu hidup normal tanpa ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun