Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sent-Delivered, Analogi Ciamik Presiden Joko Widodo

2 Juni 2020   17:57 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:52 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Tangkapan Layar dari Instagram ditjen.gtk.kemdikbud

Kedua, konsep sent-delivered adalah analogi yang undebatable. Konsep sent-delivered diproses dari apa yang dilakukan oleh banyak orang, sesuai fakta. Sehingga analogi ini lebih diterima dan tidak memberikan ruang untuk dipertanyakan, apalagi untuk diperdebatkan.

Presiden dan Wakil Presiden yang waktu itu secara hukum baru dikukuhkan dalam situasi yang kritis dan dilematis sangat menyadari untuk menghindari pernyataan-pernyataan yang akan menimbulkan multi tafsir dan untuk tidak menggunakan diksi-diksi ambigu dan kontroversial yang akan menjadi bola panas dan liar terutama bagi kalangan kontra pelantikan. Maka diangkat lah istilah sent-delievered, perbandingan yang aktual-faktual yang mampu untuk tidak membuka perdebatan.

Ketiga, analogi sent-delivered  adalah konsep yang bisa diaplikasikan (applicable) dalam kehidupan nyata, terutama dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Konsep ini tidak abstrak, melainkan konkrit, diproses secara bottom-up, dari bawah, dari kebiasaan masyarakat. Digulirkan secara top-down, dari pemerintah untuk diterima oleh masyarakat.

Konsep analogi sent-delivered dapat diimplementasikan secara luas, dalam pengelolaan pemerintahan, dalam birokrasi, dalam layanan publik, temasuk didalamnya layanan pendidikan.

Implementasi Sent-Delivered dalam Dunia Pendidikan
Sent-delivered sangat relevan untuk diimplementasikan di dunia pendidikan, khususnya sekolah formal. Implementasi mulai dari skala yang paling kecil, pembelajaran di kelas, sampai ke yang lebih luas seperti pengelolaan dan mengembangan sekolah.

Dalam pembelajaran di kelas, guru melakukan sending sejak menyusun program pembelajaran sampai masuk kelas menyampaikan program kepada peserta didik. 

Di perjalanan selama penyampaian program sudah bisa mengecek delivering ketika guru melakukan penilaian untuk kepentingan belajar (assessment for learning) dan penilaian yang berfungsi sebagai pembelajaran itu sendiri (assessment as learning). Di akhir satuan program, guru juga bisa memastikan sudah delivered atau belum ketika sekolah menyelenggarakan assessment of learning seperti Penilaian Akhir Semester dan Penilaian Akhir Tahun.

Bahkan, guru melakukan analisis terhadap hasil penilaian untuk menentukan program tindak lanjut, remedi dan pengayaan. Remedi bertujuan untuk making delivered bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan; pengayaan bagi yang sudah berhasil mencapai kriteria ketuntasan.

Di tingkat satuan pendidikan, sebuah sekolah melakukan sending sejak penyusunan visi, misi dan tujuan sataun pendidikannya; merancang, menganggarkan dan melaksanakan program jangka panjang, menengah dan pendek. Sekolah juga menjamin program-programnya delivered melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS), analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan treatment), Penilaian Kinerja Guru (PKG), Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah (PPKKS) dan Akreditasi Sekolah.

Kesimpulannya, program-program pembangunan termasuk pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan tidak dikatakan berhasil jika sebatas menyurun program dan melaksanakannya (sent). Lebih dari itu, program harus dijamin delivered yang manfaatnya bisa dirasakan bukan hanya oleh pelaku program tapi juga oleh seluruh warga dan lingkungan sekitar.

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun