Kembali lagi bersama saya. Pada kali ini, saya akan membahas mengenai kemampuan berlari seseorang, khususnya orang awam, apakah bisa memiliki kemampuan yang sama dengan para atlet?
Gen yang ada dalam suatu manusia memiliki peran, apa itu perannya? Yaitu dapat memiliki dampak pada kemampuan secara fisik. Hal tersebut memperkuat gagasan bahwa potensi individu untuk menjalankan kinerjanya dapat ditentukan pada saat lahir. Seorang pelari bisa saja memiliki suatu gen yang berbeda, dari sini si pelari memiliki bakat bawaan untuk berlari dan akan lebih unggul dibanding atlet/ orang lain yang memiliki susunan  genetik yang kurang optimal.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa susunan genetik individu memiliki efek signifikan pada karakteristik fisik, termasuk ukuran dan bentuk tubuh. Meskipun ada banyak pengecualian terhadap peraturan tersebut, pelari jarak jauh cenderung bertubuh lebih pendek dan memiliki bobot yang ringan dengan betis ramping, Ketinggian yang lebih tinggi cenderung juga mengurangi  performa lari jarak jauh karena bertambahnya berat/massa. Secara umum, peningkatan massa tubuh, baik dalam bentuk massa otot lemak atau nonpropulsif di tubuh bagian atas, membuat pelari kurang mampu mempertahankan kecepatan tinggi untuk periode yang berlangsung terus-menerus.
Studi ilmiah juga telah mengidentifikasi banyak gen yang terkait dengan daya tahan tubuh yang lebih besar. Â Peneliti menemukan bahwa pelari jarak jauh memiliki kode genetik khusus yang memungkinkan tubuhnya memiliki kadar kreatin kinase dan mioglobin yang lebih sedikit, Â yaitu protein dalam darah yang terkait dengan kerusakan otot. Senyawa ini dilepaskan tubuh ketika otot menjadi tegang atau rusak setelah dipakai terus-terusan dalam waktu lama, misalnya saat maraton. Gen inilah yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berlari lebih baik daripada beberapa orang lainnya.
Para atlet maraton pastinya memiliki gaya hidup yang baik, seperti mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang cukup, meminum air putih yang banyak serta mengatur pola tidur.
Lalu yang menjadi pertanyaannya, apakah orang biasa juga bisa memiliki kemampuan yang sama dengan para atlet?
Jawabannya, iya.
Meskipun ada beberapa orang yang memiliki genetik yang unik, mereka bisa berlari dengan baik dibandingkan orang lain, tapi apabila mempunyai gaya hidup yang buruk bagaimana bisa mereka bisa berlatih untuk berlari, khususnya berlari maraton. Nutrisi yang diasup oleh seorang atlet pasti sangat berpengaruh untuk performanya dalam berlari.Â
Kebutuhan nutrisi setiap orang memang berbeda-beda. Tapi, bagi orang biasa, apakah bisa untuk memunyai gaya hidup yang baik serta nutrisi yang cukup? Tentu bisa. Semua orang bisa memakan segala sesuatu yang dibutuhkan para atlet, misal makanan yang sehat. Semua tergantung niat dan minat. Nutrisi yang baik pasti dapat mengoptimalkan kerja tubuh, dan tentunya berpengaruh juga dalam aktivitas sehari-hari.Â
Minum air putih juga bisa membuat kinerja tubuh menjadi optimal. Bayangkan saja, ketika kita sedang berlari tiba-tiba mengalami dehidrasi, tentunya hal itu akan sangat mengganggu. Maka dari itu, meminum air putih yang cukup dan mengurangi minum-minuman alkohol  bisa membantu tubuh untuk bekerja lebih maksimal.
Kebutuhan tidur yang cukup. Apakah kalian pernah merasa tidak bersemangat dan lesu ketika kalian hanya tidur dalam waktu 5 atau 6 jam dalam sehari atau bahkan kurang? Pastinya setiap dari kita akan merasa seperti itu. Hal ini membuktikan bahwa durasi waktu tidur kita mempengaruhi aktivitas yang akan kita kerjakan. Termasuk juga ketika kita akan melakukan olahraga, kita akan merasa lebih cepat lelah jika tidak memiliki waktu tidur yang cukup, bahkan bisa memperburuk kebugaran tubuh kita, maka dari itu memiliki waktu tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, minum air putih yang cukup merupakan salah satu kunci agar kita bisa punya performa yang baik ketika berlari.