Mohon tunggu...
Jesslyn Alvina
Jesslyn Alvina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Pohon Berulang Tahun Seperti Manusia?

24 September 2017   16:20 Diperbarui: 24 September 2017   16:30 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon sesekali setahun atau lebih tidak menghasilkan cincin.

Hal ini terjadi karena pohon tersebut mengalami berbagai macam gangguan dari lingkungan yang berat. Misalnya, pohon itu bisa disambar petir, dibakar oleh api, diserang serangga, terluka oleh aktivitas manusia, atau karena akibat cuaca buruk (seperti cuaca dingin yang terlalu ekstrem atau kekeringan parah). Gangguan-gangguan seperti ini bisa menyebabkan cincin tidak terlihat karena pohon mengalami stres berat, sehingga tidak menghasilkan cincin dalam setahun. Tentu saja akan sangat sulit mendeteksi cincin yang hilang. karena tidak ada cincin yang terlihat, sangat sulit untuk menentukan umur pohon berdasarkan banyaknya cincin yang ada di pohon tersebut.

Pohon dapat terbentuk dari biji atau dengan cara vegetatif, tumbuh dari cabang, batang atau akar pohon lain. Jika pohon tumbuh dari biji, maka kita bisa mengatakan bahwa secara teori umur pohon tersebut bisa dihitung. Tetapi jika pohon itu muncul dari pertumbuhan pohon lain, maka kita tidak akan bisa mengatakan dengan pasti kapan pohon tersebut benar-benar menjadi pohon yang asli, atau benar-benar menjadi organisme. Ada beberapa jenis-jenis pohon yang terbentuk/berasal dari akar nenek moyang pohon tersebut, karena hal itu pasti tidak ada yang tahu kapan sesungguhnya pohon tersebut menjadi organisme tersendiri yang utuh. Ada juga beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh dari akar tanaman tetangga, maksudnya adalah tumbuh dari akar pohon-pohon yang ada disekitarnya. Itu berarti pohon tersebut bukanlah organisme sejati yang memang benar-benar tumbuh sendiri.

Kemudian ketika kita melihat hutan, pasti akan banyak sekali pohon-pohon yang tumbuh disana. Akan banyak pohon yang rindang dan terlihat sangat besar. Pohon yang sangat besar pasti akan mendominasi hutan dimana mereka tinggal, tetapi jika melihat lebih ke dalam, pasti masih ada pohon-pohon kecil yang terhalangi oleh pohon-pohon besar. Akibatnya, pohon-pohon kecil tersebut sulit untuk mendapatkan nutrisi dibandingkan pohon-pohon yang besar yang memiliki peluang lebih untuk mendapatkan nutrisi. Hal itu menyebabkan penghambatan pertumbuhan pohon-pohon kecil tersebut. Akibatnya, pohon kecil tersebut harus menunggu agar pohon besar tadi mati terlebih dahulu, dengan begitu maka sinar matahari akan lebih bisa masuk dan tidak terhalang sehingga kebutuhan nutrisi bisa tercukupi. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua pohon, umurnya dapat diukur berdasarkan banyaknya cincin pohon yang dihasilkannya.

Meskipun lingkaran tahun pohon telah digunakan oleh banyak orang seperti ilmuwan, peneliti untuk menentukan umur suatu pohon, tidak semua data yang dihasilkan adalah tepat atau akurat. Munculnya cincin pohon bisa saja tidak periodik, banyak faktor-faktor dari lingkungan maupun dari pohon itu sendiri yang menyebabkan pohon tersebut tidak selalu menghasilkan lingkaran tahun, bahkan ada beberapa pohon yang sudah bertahun-tahun hidup tapi tidak menghasilkan lingkaran tahun sekalipun. Jadi itulah mengapa lingkaran tahun batang dikotil tidak lagi valid dalam menentukan umur pohon.

Sumber Referensi

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4880555/

http://www.zonasiswa.com/2017/04/pertumbuan-primer-dan-sekunder-pada.html

http://www.conifers.org/topics/oldest.htm

http://www.priweb.org/globalchange/climatechange/studyingcc/scc_01.html

https://m.caping.co.id/news/detail/1464796

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun