Mohon tunggu...
Javier Notatema Gulo
Javier Notatema Gulo Mohon Tunggu... Konsultan - hidup harus menyala

master student

Selanjutnya

Tutup

Money

Menciptakan Peluang Strategi

20 Agustus 2019   10:57 Diperbarui: 20 Agustus 2019   11:11 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"It's not the situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that's important. -- Yang terpenting bukanlah situasi, melainkan bagaimana kita mereaksi (negatif) atau merespon (positif)." ~ Zig Ziglar

Sejak terjadi krisis multidimensi di Indonesia pada tahun 1997, kondisi ekonomi bangsa Indonesia berkembang lesu. Geliat bisnis tak cukup menggairahkan untuk menarik investor menanamkan sahamnya di Indonesia. 

Sehingga angka pengangguran semakin cepat merangkak naik. Sementara sektor riil sendiri tak mampu berperan karena biaya operasional lebih tinggi dari keuntungan yang dapat dicapai. Keadaan tersebut diperburuk dengan kenaikan harga BBM, karena daya beli masyarakat otomatis menurun.

Lambat laun visi dan keyakinan mereka sebagai seorang profesional bisnis sejati memudar tanpa alasan pasti. Tak sedikit pengusaha yang memilih jalan aman dengan hanya menunggu sambil berharap akan ada keajaiban yang bakal merubah keadaan. Ada pula yang hanya mencari agen pemasaran di luar kota. Tak lama kemudian mereka gulung tikar seiring pasar bisnis yang semakin lesu.

Sebagai seorang pebisnis andal, seharusnya kita tidak melakukan tindakan tersebut di atas. Masa pergolakan dan kelesuan pasar tidak selalu sama dengan kebangkrutan atau kegagalan. Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan. Berikut ini saya mengungkapkan 7 tips untuk menyikapi keadaan tersebut dan menuai kesuksesan.

Dalam setiap perubahan dibutuhkan perjuangan, di mana yang baru akan segera mengganti yang lama. Periode pergolakan adalah kunci perubahan sosial, ekonomi dan berbagai bidang lainnya. Kita harus menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.

Untuk itu kita harus memperhatikan informasi dan pengetahuan seputar perkembangan bisnis. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk melakukan tindakan penyesuaian, misalnya mengetahui apa yang diinginkan konsumen dan menyediakannya. Dengan kata lain, informasi dan pengetahuan seputar perkembangan bisnis juga akan sangat bermanfaat sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan kreativitas dan inovasi baru.

Memang setiap kreativitas belum tentu berhasil, dan pasti mengandung risiko. Dalam dunia bisnis, kalau usaha kita tidak meningkat berarti kita terdepak atau either up or out. Artinya bila kita hanya diam saja, maka pesaing akan segera merebut peluang milik kita.

Contoh kita dapat menciptakan kreativitas misalnya dalam bentuk strategi, berupa pemasaran penjualan langsung, menciptakan program promo, atau konsep pemasaran lain dengan fokus pada kepentingan konsumen.

Beberapa toko ada yang sengaja menyajikan konsep penyajian berbagai jenis produk terlengkap dengan maksud memberikan kemudahan dan kenyamanan konsumen berbelanja. Selain menyajikan pelayanan dan produk berkualitas, ada pula rumah makan yang kreatif dengan sengaja menggunakan nama-nama aneh untuk memancing minat konsumen, misalnya rawon setan, sambel kuntilanak, sate laler, dan lain sebagainya. 

Tak perlu ikut-ikutan seperti yang sering terjadi. Karena kunci keberhasilan sebuah kreativitas itu sebenarnya tak hanya harus lebih baik, melainkan yang terpenting adalah harus berbeda. Sebagaimana mantan orang nomor satu di Cina, Deng Xiao Peng, menyatakan, "Tidak peduli kucing hitam atau kucing putih, yang bisa menangkap tikus itulah, kucing yang baik." Artinya, kreativitas dibutuhkan untuk mencirikan sebuah nilai berbeda, yaitu menampilkan kekuatan yang memikat hati pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun