Mohon tunggu...
Evaristus Budi Wahyu Subagyo
Evaristus Budi Wahyu Subagyo Mohon Tunggu... -

usaha kopi oven dan tusuk sate, senang pertemanan, hobi membaca dan menulis, mantan aktivis

Selanjutnya

Tutup

Money

Silaturahmi Sebagai Jalan Menuju Wirausaha

3 Mei 2012   13:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi pengangguran di Indonesia begitu dasyat. Anda menganggur? Ingin usaha? Tidak punya modal? Atau binguuung! Banyak kalangan muda usia produktif mengalami hal ini, apalagi lulusan S1. Coba hitung saja, di setiap kota di Indonesia ada berapa kampus, rata-rata 100 sampai 200 kampus untuk kota sedang sampai besar. Seluruh Indonesia berapa ratus ribu kampus. Kalau setiap kampus per tahunnya meluluskan mahasiswa rata-rata 500 orang saja, maka berapa juta lulusan S1 per tahunnya. Hitung saja sendiri.

Daya serap tenaga kerja untuk lulusan S1 di sektor industri maupun pemerintahan setiap tahunnya hanya berkisar ribuan saja. Lalu yang lain dikemanakan? Tidak tahu, dan pemerintah pusing. Lalu teriak kewiraswastaan... kewiraswastaan... asal nyeplos tidak didukung daya dukung kewiraswastaan itu sendiri.

Baiklah adik-adik, rekan-rekan yang belum bekerja, jangan takut. Banyak cara dan banyak peluang untuk membuka usaha. Tentunya jangan muluk-muluk dulu, yang penting jalani saja. Buang keegoisan dan idealismu dulu. Kalian tidak salah, yang salah yang menimangmu dulu. Waktu bayi kita ditimang-timang "kalau sudah besar jadi apa nak", "jadi dokter" SALAH, harusnya "kalau sudah besar jadi apa nak", "jadi JURAGAN", nah ini betul.

Silaturahmi = Networking

Perkara rezeki adalah rahasia Tuhan, namun demikian kita diwajibkan untuk berikhtiar. Mengusahakannya dengan sungguh-sungguh seolah-olah mau hidup seribu tahun lagi.  Salah satu jalan berikhtiar adalah silaturahmi yang dalam bahasa bisnisnya sangat terkenal dengan istilah networking.

Pahamilah bahwa silaturahmi merupakan konsep yang memang tidak boleh dibiarkan terputus. Harus tersambung terus. Seperti jala selalu tersambung dan di tiap sambungan ada simpulnya. Kalau terputus ya diusahakan untuk disambung lagi, agar ikannya tidak lolos. Jadi kita diwajibkan untuk menyambung, bukan menabung. Menyambung berarti menyambut. Menjemput sesuatu yang telah ada.

Setelah menyambung dan Anda mendapat ikan, jangan menunggu menggunung atau menumpuknya. Segera sisihkan secukupnya lalu alirkan seperti sungai mengalir, yang berarti memberi. Biarkan orang lain menyambut aliran itu dan merasakan manfaatnya. Supaya tidak tergenang seperti kubangan yang tidak ada manfaatnya.

Silaturahmi adalah konsep membuat aliran dan membuka berbagai peluang di setiap simpulnya. Membagikan apa yang kita punya, justru kita tidak kehilangan tapi justru mengundang sesuatu untuk datang kembali kepada kita. Kata orang berbagi itu indah. Jadi bukanlah kita mngurangi sesuatu tapi menyambung sesuatu.

Silaturahmi berati Memahami

Bagaimana memulainya. Sangat gampang, yang jelas buang egomu. Lakukan dengan pertemuan-pertemuan yang tidak penting. Lho kok bisa. Ya, jaman sekarang kalau pertemuan tidak menghasilkan peluang bisnis katanya tidak penting. Disini kurang tepatnya. Justru lewat pertemuan-pertemuan tidak penting, kita bisa enjoy, cerita mengalir, akrab, bisa saling memahami.

Mulailah dengan tetangga-tetangga kiri kanan, tetangga satu RT, teman sekolah (reuni), teman kerja, teman mancing, dan banyak lagi. Jadi jangan suka bertengkar dengan tetangga, justru jadikan keluarga, jangan meremehkan reuni, datang saja. Aktif dijejaring sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun