Dimana-mana dikampanyekan kewirausahaan, dengan banyak kepentingan diantaranya sekedar menarik simpati massa guna kepentingan pemilu, pilkada atau sekedar nyeplos.
Tidak dipungkiri pengangguran dimana-mana alias merata. Tidakkah mereka yang duduk menjadi pemimpin memikirkan bahwa "wiraswasta' tidak semudah membalik telapak tangan. Mereka yang telah terbiasa menjadi pegawai akan kesulitan dari segi karakter dan mental. Belum ditambah ketersediaan modal.
Kata siapa wirausaha hanya butuh keberanian, modal nomor dua. Hebat benar. Sedikit atau banyak pasti perlu modal, belum masalah perijinan dan ketersediaan sumberdaya. Bukan pesimistis, sayapun mengalami hal ini. Adakah Bank yang memberi pinjaman "gratis?"
Lebih parah lagi google Indonesia bekerjasama dengan kementrian terkait serta jasa provider menyediakan ruang "bisnisgoonline". Lihatlah kesiapannya, dan masih banyak aspek terkait yang perlu dibenahi.
Saya yakin bahwa teman-teman pengangguran pasti tidak ingin menganggur bila ada kesempatan, apalagi usia mereka rata-rata pada kisaran usia produktif.
Tapi kalau tidak sekarang kapan lagi. Betul harus segera dimulai sambil mempersiapkan daya dukungnya, dan satu hal jangan dijadikan komoditas politik untuk menarik simpati. Gunakan ketulusan demi membangun bangsa.
Mari kita bergandengan tangan menyatu berkarya demi kemajuan bangsa dan demi harkat martabat kemanusiaan. Semoga berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H