“Senang banget, kita difabel diberikan kesempatan dan tempat sejajar dengan warga Malang pada umumnya,”ungkap Anita. Semoga kedepan Malang tetap inklusi dan ramah difabel. Terimakasih kepada CEO Malanggleerrr.com Sam Wes dan tim yang telah membuka kesempatan yang sama terhadap kami. Juga senang karya sederhanaku bisa dipegang oleh Ibu Widayati, yang beliau adalah istri Walikota Malang. Berharap warga Malang dapat lebih mengenal karya saya sehingga mampu mendongkrak pemasaran, tuturnya.
Memperjuangkan difabel dan inklusifitas melalui tulisan
“Dari dua novel yang telah terbit berkisah tentang kehidupan difabel tuna daksa, yang jelas sangat dekat dengan keseharian saya,” tutur Anita.
Kedepannya, insya Allah saya juga ingin mengangkat tentang kehidupan teman-teman difabel yg lain, seperti tuli dan netra. Tujuan saya mengangkat cerita difabel tak lain karena saya ingin masyarakat lebih mengenal dan tahu kehidupan kami, pungkasnya.
Anita dan karya-karyanya, selama dua tahun ini ia telah menghasilkan beberapa buku, yaitu 4 antologi puisi tunggal, masing-masing berjudul Jingga Rindu Berserakan, Bulir-bulir Berpuisi, Serpihan Rasa, dan Penggalan Kisah. Kemudian 3 antologi puisi gabungan, masing-masing berjudul Halaman Puisi, Jomlo, dan Sajak untuk Mawar Hitam. Juga 1 antologi cerpen gabungan yang berjudul 25 Kisah Sahabat Nabi. Sedangkan untuk novel, dua karyanya berjudul Ketika Cinta itu Kudamba, dan Aura Lesta.
Bagi yang berminat dengan karya-karya Anita, bisa cek di https://www.malanggleerrr.com/store/etalase_anita/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H