Mohon tunggu...
Kertaning Tyas
Kertaning Tyas Mohon Tunggu... Human Resources - Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Panggil saja Ken. Penggerak inklusi di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Takut Kusta!

24 Januari 2020   18:29 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kusta Sedunia (HKS) atau disebut pula Hari Kusta Internasional, Leprosy Day dan lainnya, rutin diperingati oleh komunitas berbasis kusta sedunia pada setiap tahunnya. Tujuan peringatan HKS tersebut, utamanya bagi komunitas orang yang mengalami kusta (OYPMK) di Indonesia adalah untuk kampanye hapus stigma dan stop diskriminasi. Meski demikian stigma terhadap penyakit ini masih tinggi, yang berlanjut pada diskriminasi. OYPMK sampai saat ini masih rentan mengalami pengucilan dan pengasingan oleh keluarga maupun lingkungannya. 

Sebab masih tebalnya stigma dan masih adanya diskriminasi adalah pengetahuan adalah minimnya pengetahuan. Dirunut lagi, minimnya pengetahuan terjadi sebab minimnya sosialisasi tentang penyakit ini. Perlu adanya program sosialisasi yang intens dari Kementrian Kesehatan supaya informasi kusta yang benar dipahami oleh masyarakat luas. 

Informasi kusta yang tidak benar misalnya bersalaman dengan penderita kusta bisa tertular. Yang benar bersalaman dengan OYPMK tidak menyebabkan ketularan. Penularan bisa terjadi dari penderita kusta yang belum mendapatkan pengobatan lalu melakukan kontak fisik secara intens dalam janagka waktu lama dan terus menerus. Dan orang yang sudah mengkonsumsi obat kusta tak akan menyebabkan penularan.  Artinya kusta tidak mudah menular.

Sosialisasi kusta selama ini masih banyak dilakukan di wilayah endemik kusta, sementara wilayah yang non endemik minim bahkan tidak ada sosialisasi kusta. Ketidaktahuan dan prasangka orang-orang di luar endemik kusta atau yang tidak terjangkau sosialisasi strategis menjadi penyumbang stigma. Oleh karena itu sosialisasi sebaiknya merata dilakukan diseluruh Indonesia, bisa melalui pelajaran kesehatan di sekolah-sekolah atau kampus. 

Persoalan kusta di Indonesia serius, mengingat dari sisi jumlah penderita adalah peringkat tiga dunia setelah India dan Brazil. Data Kementrian Kesehatan menyebutkan angka penemuan kasus baru Indonesia: 6,07 per 100.000 penduduk. Total kasus baru sebanyak 15.910. Secara nasional, Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta (angka kasus kusta terdaftar atau angka prevalensi <1/10.000 penduduk) pada tahun 2000. Namun masih ada 10 Provinsi yang belum mencapai eliminasi kusta. Selanjutnya di tingkat Kabupaten/Kota, pada akhir tahun 2017 masih tedapat 142 Kabupaten/Kota belum mencapai eliminasi kusta yang tersebar di 22 Provinsi. Sepuluh provinsi yang belum eliminasi kusta tersebut adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Tulisan ini bermaksud menyebarkan informasi yang benar tentang kusta, bahwa diantaranya kusta tidak mudah menular, dan bahwa kusta bisa disembuhkan tanpa mengalami disabilitas. Harapannya, agar tak ada lagi orang ketakutan tanpa dasar pengetahuan kusta. Diawali dengan sejarah singkat penetapan kusta, apa itu kusta, angka kusta, bagaimana penularan, pengobatan, pencegahan hingga deteksi dini kusta. Selamat membaca!

Sekilas tentang penetapan Hari Kusta Sedunia

Hari Kusta Sedunia ditetapkan pada tahun 1955. Ketika itu  Raoul Fallereau (RF) seorang wartawan berkebangsaan Perancis, mengorganisir 150 radio dari 60 negara yang mengkampanyekan penyakit Kusta. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu terakhir bulan Desember 1955. Karena itu di Eropa Hari Kusta Sedunia (World Leprosy Day) ditetapkan hari Minggu terakhir Desember. Sejarah mencatat, dalam hidupnya selama 30 tahun RF mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan nasib penderita Kusta dan untuk menghilangkan stigma sosial di masyarakat.

Namun berbeda di negara- negara Asia, hari kusta diperingati pada Minggu terakhir bulan Januari, tersebut untuk menghormati jasa- jasa Mahatma Gandhi, seorang Perdana Menteri India yang menaruh perhatian besar pada penderita Kusta. Pada 30 Januari 1948 atau Minggu terakhir di bulan itu Gandhi mati terbunuh dalam sebuah insiden.

Mengenal Deteksi dini kusta, pencegahan dan pengobatannya

Apa itu Kusta? Kusta adalah penyakit kulit yang disebabkan bakteri, namanya Mycobacterium Leprae. Bakteri ini menyerang sel saraf tepi, sehingga menyebabkan mati rasa pada bagian yang terinfeksi. Pemicu penyakit ini bisa dari sanitasi yang buruk serta kurangnya kebersihan tempat tinggal dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun