Mohon tunggu...
Jauza Aqila Hakim
Jauza Aqila Hakim Mohon Tunggu... Editor - Pelajar imut

Seorang yang memiliki hobi memasak tapi tidak mau makan makanan sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pemanfaatan Limbah Pecahan Genteng sebagai Bahan Substitusi Agregat Kasar pada Konstruksi Beton

23 Oktober 2024   12:15 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:33 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/maxresdefault.

Syarat-syarat ini penting untuk memastikan bahwa beton yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar konstruksi. Berikut adalah syarat-syarat utama limbah genteng yang harus dipenuhi:

  • Kekuatan Material

 Pecahan genteng yang digunakan sebagai agregat kasar harus memiliki kekuatan mekanis yang memadai. Genteng harus memiliki kekuatan tekan yang cukup untuk menahan beban struktural. Sebelum digunakan, pecahan genteng perlu diuji untuk memastikan bahwa material tersebut mampu menahan beban yang dibutuhkan dalam konstruksi.

  • Ukuran dan Gradasi

Pecahan genteng yang akan digunakan harus dipecah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar agregat kasar, biasanya berkisar antara 4,75 mm hingga 40 mm. Ukuran agregat harus seragam agar distribusi beban dalam beton merata. Gradasi yang baik akan mempengaruhi kepadatan dan kekuatan beton.

  • Bersih dari Kontaminan

Limbah pecahan genteng harus bersih dari kontaminan seperti tanah, lumpur, organik, dan zat kimia lainnya. Kontaminan dapat mengurangi daya rekat antara agregat dan semen, sehingga mengurangi kualitas beton. Pecahan genteng perlu dicuci atau disaring untuk memastikan kebersihannya sebelum digunakan.

  • Absorpsi Air

Pecahan genteng memiliki porositas yang lebih tinggi dibandingkan agregat alami seperti kerikil atau batu pecah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap kemampuan penyerapan air (absorpsi). Agregat dengan tingkat absorpsi yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi campuran beton, seperti mengurangi kekuatan atau menyebabkan retak akibat perubahan volume.

  • Daya Tahan terhadap Cuaca

Pecahan genteng yang digunakan harus tahan terhadap perubahan cuaca dan lingkungan. Agregat kasar dari limbah genteng harus memiliki daya tahan yang baik terhadap siklus beku-cair (freeze-thaw cycle), terutama jika digunakan di daerah dengan iklim ekstrem.

  • Kandungan Mineral dan Kimia

Material genteng harus bebas dari zat kimia berbahaya atau reaktif yang dapat mempengaruhi beton, seperti kandungan alkali yang tinggi yang dapat menyebabkan reaksi alkali-silika (ASR). Pengujian laboratorium untuk memastikan kestabilan kimiawi genteng sangat diperlukan sebelum digunakan.

  • Kestabilan Bentuk

Pecahan genteng harus memiliki bentuk yang stabil dan tidak terlalu pipih atau panjang. Agregat yang berbentuk pipih dapat mengurangi ikatan antarpartikel di dalam beton, sehingga melemahkan kekuatan strukturalnya.

  • Daya Ikat dengan Pasta Semen

Pecahan genteng harus mampu membentuk daya ikat yang baik dengan pasta semen. Uji coba harus dilakukan untuk memastikan bahwa permukaan genteng yang digunakan dapat berikatan secara efisien dengan semen sehingga menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama.

  • Pengujian Laboratorium

Sebelum digunakan secara luas, limbah genteng perlu diuji di laboratorium untuk memastikan bahwa sifat-sifat mekanis dan fisiknya cocok sebagai pengganti agregat kasar. Pengujian seperti kuat tekan, absorpsi air, dan ketahanan terhadap beban penting untuk memastikan kualitas beton yang dihasilkan.

https://i.ytimg.com/maxresdefault.
https://i.ytimg.com/maxresdefault.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun