Syarat-syarat ini penting untuk memastikan bahwa beton yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar konstruksi. Berikut adalah syarat-syarat utama limbah genteng yang harus dipenuhi:
- Kekuatan Material
 Pecahan genteng yang digunakan sebagai agregat kasar harus memiliki kekuatan mekanis yang memadai. Genteng harus memiliki kekuatan tekan yang cukup untuk menahan beban struktural. Sebelum digunakan, pecahan genteng perlu diuji untuk memastikan bahwa material tersebut mampu menahan beban yang dibutuhkan dalam konstruksi.
- Ukuran dan Gradasi
Pecahan genteng yang akan digunakan harus dipecah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar agregat kasar, biasanya berkisar antara 4,75 mm hingga 40 mm. Ukuran agregat harus seragam agar distribusi beban dalam beton merata. Gradasi yang baik akan mempengaruhi kepadatan dan kekuatan beton.
- Bersih dari Kontaminan
Limbah pecahan genteng harus bersih dari kontaminan seperti tanah, lumpur, organik, dan zat kimia lainnya. Kontaminan dapat mengurangi daya rekat antara agregat dan semen, sehingga mengurangi kualitas beton. Pecahan genteng perlu dicuci atau disaring untuk memastikan kebersihannya sebelum digunakan.
- Absorpsi Air
Pecahan genteng memiliki porositas yang lebih tinggi dibandingkan agregat alami seperti kerikil atau batu pecah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap kemampuan penyerapan air (absorpsi). Agregat dengan tingkat absorpsi yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi campuran beton, seperti mengurangi kekuatan atau menyebabkan retak akibat perubahan volume.
- Daya Tahan terhadap Cuaca
Pecahan genteng yang digunakan harus tahan terhadap perubahan cuaca dan lingkungan. Agregat kasar dari limbah genteng harus memiliki daya tahan yang baik terhadap siklus beku-cair (freeze-thaw cycle), terutama jika digunakan di daerah dengan iklim ekstrem.
- Kandungan Mineral dan Kimia
Material genteng harus bebas dari zat kimia berbahaya atau reaktif yang dapat mempengaruhi beton, seperti kandungan alkali yang tinggi yang dapat menyebabkan reaksi alkali-silika (ASR). Pengujian laboratorium untuk memastikan kestabilan kimiawi genteng sangat diperlukan sebelum digunakan.
- Kestabilan Bentuk
Pecahan genteng harus memiliki bentuk yang stabil dan tidak terlalu pipih atau panjang. Agregat yang berbentuk pipih dapat mengurangi ikatan antarpartikel di dalam beton, sehingga melemahkan kekuatan strukturalnya.
- Daya Ikat dengan Pasta Semen
Pecahan genteng harus mampu membentuk daya ikat yang baik dengan pasta semen. Uji coba harus dilakukan untuk memastikan bahwa permukaan genteng yang digunakan dapat berikatan secara efisien dengan semen sehingga menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama.
- Pengujian Laboratorium
Sebelum digunakan secara luas, limbah genteng perlu diuji di laboratorium untuk memastikan bahwa sifat-sifat mekanis dan fisiknya cocok sebagai pengganti agregat kasar. Pengujian seperti kuat tekan, absorpsi air, dan ketahanan terhadap beban penting untuk memastikan kualitas beton yang dihasilkan.