Di dalam sejarah Islam ada malam yang dikenal dengan nama Lailatul Mabit. Berdasarkan Kalendar Hijriah, Lailatul Mabit terjadi pada malam pertama bulan Rabiul Awwal.
Pada malam 1 Rabiul Awal, ada sekelompok pembunuh
berkumpul di sekitar rumah Rasulullah Saw, menunggu
beliau tidur untuk kemudian dibunuh.
Rencana kaum kufar itu diberitahukan Allah Swt kepada
Nabi Muhammad melalui wahyu ayat 30 surat al-Anfal.
Karena rencana itu diketahui oleh Rasulullah SAW, maka Nabi menyuruh Imam Ali untuk menggantikan beliau dengan berbaring di tempat tidurnya. Hal ini dilakukan untuk mengecoh kelompok yang ingin membunuh Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah bersabda kepada Imam Ali as, "Allah
memerintahkan agar kau tidur di pembaringanku dan aku
keluar."
Kemudian Imam Ali as berkata: "Wahai Rasulullah, jika aku
tidur di pembaringanmu apakah kau akan selamat?"
Rasulullah menjawab, "Iya."
Pada Akhirnya Rasulullah dapat keluar dan kelompok pembunuh itu terkecoh karena mengira Nabi Muhammad SAW masih tertidur, padahal yang tertidur itu adalah Imam Ali.
Rasulullah pergi ke goa Tsur dan berada
di sana selama tiga hari dan pada hari keempat beliau
bergerak menuju Madinah. Beliau sampai di Madinah pada
hari ke-12 Rabiul Awal.
Inspirasi di Malam Jumat ini adalah keberanian seorang Imam Ali pada malam itu adalah malam ketika Imam Ali as tidur di
pembaringan Rasulullah Saw menyusul rencana kaum kufar
untuk membunuh Nabi Muhammad Saw.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H