Mohon tunggu...
Cerpen

Cerpen | Bahaya Mencuci di Pagi Hari

20 Maret 2017   09:12 Diperbarui: 20 Maret 2017   09:18 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara itu semakin lama semakin kencang dan tiba-tiba, “Jur.. juri.. Bajuri, rene jur!”Teriak Kak Daffa. Orang misterius itu ternyata adalah Kak Bajuri dan akhirnya dia datang ke tempat cuci bersama kita. Aku pikir hanya Kak Bajuri saja yang juga terlambat. Tiba-tiba datang lagi tiga orang temannya menyusul. Di sana aku dan Kak Daffa menertawakannya karena sama-sama terlambat dengan kita.

30 menit kemudian, kami semua di panggil oleh Pak Hendrawan untuk datang ke ruang makan. Dan apa yang terjadi? Kami di suruh makan dengan porsi yang menurut ku itu tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya dan hanya dengan sayur. Dalam benak ku berkata, ”Astaghfirullah” Tapi dari hal itu ada makna besar yang bisa aku ambil yaitu kedisiplinan itu penting. Jika kita melanggar aturan dengan apapun alasannya kita harus berani menerima resikonya.

Akhirnya kami mendapat sanksi untuk mengecek kamar dan mematikan lampu selama satu minggu di asrama laki-laki siswa Sampoerna Academy Boarding School.

Cerpen karya Jauharul Arifin X-D

SABS

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun