Bogosari, Guntur, Kabupaten Demak (24/07/2021) -- Menurunnya perekonomian pada masa pandemi seperti saat ini membuat masyarakat kesulitan dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama kebutuhan pangan. Dalam mengatasi hal tersebut budidaya dengan sistem akuaponik menggunakan media budikdamber dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan.
Akuaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya.Â
Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Media yang digunakan untuk sistem budidaya ini menggunakan media ember dengan ukuran 60 L yang telah dimodifikasi sehingga dapat dikombinasikan dengan tanaman yang akan digunakan untuk budidaya.
Ikan adalah kunci dalam sistem akuaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman.Â
Jenis ikan yang digunakan pada sistem ini adalah ikan lele karena mengingat komoditas ikan lele yang lumrah dan mudah untuk didapatkan serta ikan lele yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga relatif mudah untuk dibudidayakan berukuran 4-7 cm agar padat tebar dari ikan tidak terlalu paa dalam media.Â
Tanaman yang digunakan dalam budidaya ini yaitu batang kangkung yang telah dipotong atau sudah tidak digunakan, kemudian batang kangkung ini ditanam dengan arang yang sudah dicuci bersih dan telah disesuaikan ukurannya (tidak terlalu besar). Selanjutnya kangkung ditanam pada gelas plastik yang telah dilubangi bagian samping dan bawahnya agar air dapat masuk dan menutrisi tanaman.
Perawatan yang dapat dilakukan untuk budidaya akuaponik ini yaitu melakukan pemberian pakan untuk ikan sehari dua kali pada pagi dan sore hari dan disertai dengan melakukan penyiraman untuk tanaman kangkung.Â
Budidaya sistem akuaponik dengan media budikdamber merupakan sistem paling sederhana dalam berbudidaya serta hasil yang didapatkan dari budidaya ini pun cukup memadai sebagai alternatif untuk menunjang ketahanan pangan di masa pandemi seperti saat ini.Â
Budidaya ini cukup menguntungkan karena tidak memerlukan bahan dan proses yang sulit serta tidak memerlukan lahan yang luas untuk budidayanya juga dapat diletakkan di dalam ruangan maupun luar ruangan.
pelaksanaan program ini dilaksanakan dengan cara membuat poster seputar budidaya akuaponik yang kemudian dibagikan melalui media sosial via whatsapp dan dibagikan melalui ketua Rt 11 Rw 02 Dukuh Karangturi Desa Bogosari sehingga dapat diteruskan kembali ke warga setempat.Â
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan media akuaponik kepada ketua Rt 11 Rw 02 Dukuh Karangturi agar dapat dijadikan sebagai acuan atau contoh bagi masyarakat untuk dapat dipraktikkan di rumah masing-masing dan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat itu sendiri.
Penulis : Jauharotun Nafiah (Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H