Mohon tunggu...
Puisi

Genderangkan Gendang Penggelora Asa

28 Oktober 2016   06:22 Diperbarui: 28 Oktober 2016   10:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapan kiranya kita bersatu ?.

Kapan kita kiranya kembali seperti dahulu ?.

Aku rasa, nampaknya kita semakin jauh !

Kita hanya bagaikan sejarah usang, Yang pada saatnya nanti akan dilupakan.

Masih belum sadarkah kita?, dengan begitu banyak keluh alam yang sudah tersampaikan?

Masih belum sadarkah kita?, bahwasanya kita hanya menjadi kambing yang diadu oleh mereka-mereka yang bermata biru.?

Harusnya kita malu !

karena tak sepantasnya kita seperti itu.

Tak sepantasnya kita menjadi babu bagi mereka-mereka itu.

Sadarlah pemuda-pemuda bangsaku...

Sudah saatnya kita saling bahu-membahu 

Sudah saatnya kita bangkit dari lelapnya tidur semalam

Sudah saatnya kita kembali kepada titik dimana para pendahulu mencita-citakan kemakmuran dan kedamaian bumi pertiwi.

Sudah saatnya kita bangunkan semangat luhur yang tersimpan didalam sanubari setiap pemuda bangsa.

Marilah saudaraku waktumu dan waktu kita semua sudah siap untuk berpacu.

Mulai gandengkan tangan untuk melangkah bersama.

Genderangkan gendang semangat membara penggelora asa.

Bangsa mu sudah terlalu lama menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun