Mohon tunggu...
Muh Jauhara el fadhil
Muh Jauhara el fadhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama: Muh Jauhara El Fadhil Nim: 22107030115 Mahasiswa Gamer yang mencoba menjadi riviewer game sebagai tugas kuliahnya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sop Ceker Padang Atine: Kisah Perjuangan dan Konsistensi Kuliner di Tamsis

22 Desember 2024   11:58 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hiruk-pikuk kuliner Yogyakarta yang terus berkembang, Sop Ceker Padang Atine menjadi salah satu nama yang telah bertahan lama dan tetap digemari masyarakat. Berdiri sejak tahun 2003, usaha yang berlokasi di Jl. Taman Siswa No. 150 A ini dikenal sebagai pelopor menu sop ceker yang konsistensi rasa dan kualitasnya terus dijaga hingga kini.

Pemilik usaha ini memulai perjalanan kulinernya dengan semangat besar, meskipun tanpa pengalaman sebelumnya. Terinspirasi dari bumbu warisan sang ibu, sang pemilik awalnya ingin mengenalkan sop ayam yang lezat kepada masyarakat. Namun, seiring waktu, menu ceker ayam---baik sop maupun goreng---berhasil merebut hati pelanggan hingga menjadi signature dish yang dikenal luas.

Awal Perjuangan dan Tantangan yang Dihadapi

Bergerak di bidang kuliner bukanlah hal mudah, apalagi bagi pemula. Pada masa awal berdiri, tantangan utama bagi Sop Ceker Padang Atine adalah manajemen bahan baku, karyawan, dan pemasaran. Saat itu, media sosial belum sepopuler sekarang sehingga promosi hanya mengandalkan rekomendasi dari mulut ke mulut.

Namun, usaha tersebut terus bertahan, hingga pandemi COVID-19 menjadi ujian berat berikutnya. Pada masa pandemi, mereka harus merumahkan karyawan lama, melatih karyawan baru dari awal, dan menghadapi penurunan jumlah pelanggan secara drastis. Mahasiswa yang menjadi salah satu target pasar utama banyak yang kembali ke kampung halaman, sehingga pemilik harus memulai ulang strategi branding dan pemasaran.

Sang pemilik tidak menyerah. Dengan memanfaatkan platform digital seperti GoFood dan Shopee Food, serta promosi melalui media sosial dan influencer, mereka berhasil menarik kembali pelanggan lama sekaligus menjangkau konsumen baru.

Foto Menu
Foto Menu

Rahasia Kesuksesan: Konsistensi dan Inovasi Menu

Salah satu kunci utama bertahannya Sop Ceker Padang Atine adalah konsistensi rasa. Meski harga bahan baku naik, mereka tetap mempertahankan resep asli tanpa perubahan sedikit pun. Selain itu, usaha ini juga melakukan inovasi menu untuk mengikuti preferensi pasar. Salah satu hasil dari riset dan masukan pelanggan adalah lahirnya menu baru seperti sop telur puyuh, yang kini turut menjadi favorit.

Sop ceker yang disajikan di warung ini dikenal karena teksturnya yang empuk dan bumbu yang meresap sempurna, membuat pelanggan terus kembali untuk menikmati hidangan ini, terutama saat hujan. Bahkan, banyak pelanggan yang datang membawa keluarga mereka, membuktikan bahwa rasa dan kualitasnya tetap diingat meski waktu berlalu.

Menjaga Eksistensi di Era Digital

Sadar akan pentingnya media sosial, Sop Ceker Padang Atine kini aktif mempromosikan produknya melalui Instagram dan TikTok. Mereka juga menggandeng influencer untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, keberadaan di aplikasi pemesanan makanan online semakin memudahkan pelanggan untuk menikmati sop ceker mereka tanpa harus datang langsung ke lokasi.

Salah satu testimoni menarik datang dari ulasan Google Review, di mana seorang pelanggan mengaku telah berlangganan sejak masih kuliah hingga kini berkeluarga. Hal ini menunjukkan betapa Sop Ceker Padang Atine telah menjadi bagian dari kenangan banyak orang di Yogyakarta.

Harapan ke Depan

Meskipun sudah menjadi ikon kuliner di kawasan Tamsis, pemilik Sop Ceker Padang Atine tidak berpuas diri. Mereka berharap bisa membuka cabang di daerah lain, sehingga lebih banyak orang bisa mencicipi kelezatan sop ceker yang telah menjadi andalan mereka.

"Harapan kami adalah agar usaha ini tetap disukai dan diminati masyarakat, tidak hanya di Tamsis tapi juga di luar sana. Kami ingin menjadi tempat favorit keluarga dan teman untuk makan bersama," ujar sang pemilik.

Selain itu, pemilik juga memandang UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Menurutnya, keberadaan UMKM di kawasan Tamsis tidak hanya membuka lapangan kerja tetapi juga memunculkan kreativitas baru di kalangan anak muda.

Pesan untuk Calon Pengusaha

Sebagai pelaku UMKM yang telah melewati berbagai rintangan, pemilik Sop Ceker Padang Atine memiliki pesan penting untuk mereka yang ingin memulai usaha: "Memulai usaha pasti berat. Banyak yang harus diperhitungkan, seperti manajemen dan produk. Tapi jangan takut gagal, terus bereksperimen sampai menemukan yang tepat."

Bagi sang pemilik, Sop Ceker Padang Atine bukan sekadar usaha, tetapi juga simbol perjalanan keluarga dan sarana untuk tumbuh bersama. Dari usaha inilah, mereka berhasil menyekolahkan anak-anak dan menjaga semangat berinovasi.

Foto dengan Manager
Foto dengan Manager

Perpaduan Rasa, Perjuangan, dan Inspirasi

Sop Ceker Padang Atine adalah bukti nyata bagaimana perjuangan, konsistensi, dan inovasi mampu membawa sebuah UMKM bertahan di tengah persaingan yang ketat. Dari tantangan di awal berdiri hingga melewati masa sulit seperti pandemi, usaha ini terus berkembang tanpa melupakan kualitas rasa yang menjadi ciri khasnya.

Dengan mempertahankan resep otentik dan melakukan promosi digital yang efektif, Sop Ceker Padang Atine tidak hanya berhasil menjaga loyalitas pelanggan lama tetapi juga menarik generasi baru penikmat kuliner. Keberadaannya selama lebih dari dua dekade membuktikan bahwa UMKM dapat menjadi fondasi penting bagi perekonomian lokal, sekaligus inspirasi bagi para calon pengusaha untuk memulai perjalanan mereka sendiri.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi kawasan Tamsis, Sop Ceker Padang Atine adalah destinasi kuliner yang wajib dicoba, menawarkan cita rasa yang memuaskan sekaligus menyimpan cerita inspiratif di balik setiap hidangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun