Dia kemudian duduk dikursi dihadapan meja besar yang ada didepan saya dan bercerita sedikit tentang perusahaan itu. Kemudian saya diberi kartu nama untuk kontak formal selanjutnya dan ternyata, ...dia adalah Direktur dari perusahaan itu. Ini pelajaran kedua yang menampar dinding-dinding kesombongan di hati saya. Sahabatku, dirimu adalah mata kuliah kehidupan yang tidak pernah ada di kurikulum manapun. Yang selalu aku ceritakan dihadapan mahasiswa tentang bagaimana esensi ilmu yang sesungguhnya.Â
Kamu tidak hanya mengalahkan saya dalam pelajaran matematika SMA kita, tetapi juga dalam matematika kehidupan. Aku bangga padamu kawan, bangga sekali. Seorang sufi yang jarang sekali bisa ditemui pada jaman kontemporer seperti ini. Benar sekali pesan sebuah pepatah yang sering saya baca, "don't judge a book by its cover".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H