Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... Administrasi - The Seeker

Musik, membaca, menulis, fotografi, videografi, hal-hal yang selalu kucari di saat-saat senggangku....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jalan Hidup "Kadang" Harus Berubah

23 Agustus 2011   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Senin sore tgl.22 Agustus 2011 pk.17.00, saya menyempatkan diri menonton salah satu acara di RCTI yaitu Master Class Ramadhan, dimana saat itu menampilkan Master Chef Juna dan Runner-Up Master Chef Indonesia yang ke-I yaitu Agus. Saya sendiri tidak bisa memasak, tapi entah mengapa saya suka mengikuti acara ini. Yang paling membuat saya terkesan adalah saat ada salah satu Ibu yang hadir disitu bertanya kepada Chef Juna mengapa si Juna ini lebih tertarik menjadi Chef daripada profesi lainnya. Secara mengejutkan Chef Juna menjelaskan bahwa sebenarnya ia tidak punya cita-cita menjadi seorang Chef, semuanya terjadi karena “kecelakaan.” Juna bercerita bahwa ia pergi ke Amerika bukan untuk tujuan belajar menjadi seorang Chef profesional namun justru bercita-cita ingin menjadi seorang pilot.

Selama kuliah Juna kerja “part-time” atau sambilan di sebuah restoran untuk mengisi waktu luangnya. Namun akhirnya Juna harus menghentikan ambisinya menjadi seorang pilot karena orang tuanya tidak mampu lagi mendukung biaya kuliahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk menekuni dunia kuliner karena bagaimanapun dengan bekerja di restoran Juna sudah “setengah” basah dalam dunia kuliner dan akhirnya ia terjun secara total dalam dunia kuliner. Karena ketekunan dan dan mental “tidak mudah patah semangat” akhirnya Juna menjadi sukses seperti sekarang ini.

Jalan hidup seseorang memang tidak selalu persis seperti apa yang diinginkan. Seperti kisah di atas, ingin jadi pilot, tapi ternyata malah menjadi chef. Ratusan kisah seperti di atas mungkin sering kita dengar. Kadang kita begitu yakin dengan apa yang ingin kita tekuni, namun sering justru yang hanya kita lakukan secara iseng yang menjadi jalan kesuksesan. Atau mungkin sekali-sekali kita perlu meninjau ulang seluruh kemampuan kita, lalu menelaah kembali mana yang kira-kira bisa menjadi jalan yang tepat untuk hidup kita. Sering kita tidak sadar bahwa diri kita sebenarnya memiliki banyak sekali kemampuan terpendam, yang menuggu untuk dimaksimalkan, tapi kemampuan apakah itu? Hanya diri anda yang bisa menjawabnya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun