Uang, kamu disukai bangak orang.
Orang kaya, orang miskin, laki-laki, peremupan,
anak-anak, orang dewasa, semua suka sama kamu.
Demi kamu,
ada yang rela kerja siang malam, banting tulang, peras keringat.
Demi kamu,
ada yang tanpa malu bercuap-cuap gombal sambil berdusta.
Demi kamu,
para wakil rakyat tipu sana-tipu sini.
Bahkan demi kamu,
ada yang membunuh sesamanya manusia.
Ah, uang, kamu memang luar biasa.
Dengan lihai kamu menarik dan memikat hati banyak orang.
Mereka yang memilikimu tidak akan pernah puas dengan dirimu!
Semakin banyak orang memilikmu, maka mereka ingin lebih lagi dan lagi dan lagi dan lagi.
Rasa haus akan dirimu terus saja bertambah dan tak akan terpuasakan.
Karena kamu, uang, tidak akan pernah dapat memuaskan hati manusia.
Ah, tetap saja kamu hebat.
Menipu banyak anak manusia.
Memberi mereka ilusi.
Mereka berpikif bahwa mereka yang menguasaimu,
padahal kamulah yang memperbudak mereka.
Karena pengaruhmu, korupsi merajalela.
Jalan yang baru dibangun sewajarnya bertahan untuk 10 tahun, dalam waktu 1 tahun sudah berlubang.
Bangunan sekolah untuk 10 tahun, baru beberapa bulan sudah runtuh.
Membuat KTP harusnya gratis, ah ternyata tidak.
Padahal, kamu hanyalah alat pembayaran.
Kamu, hanyalah alat tukar!
Uang, kamu adalah BUDAK yang baik, tapi TUAN yang jahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H