***
Saat aku ingin bertobat, ingin melakukan yang baik, tetapi yang kukerjakan adalah yang jahat!
Celakalah aku! Sekalipun aku memiliki kemauan, tetapi yang kehasilkan adalah sebaliknya!
Sial! Aku terkurung dalam kejahatanku! Terperangkap dalam tubuh yang ketagihan berbuat jahat!
***
Kata orang, kejahatan ada ukurannya. Ada yang besar ada yang kecil.
Ada bohong putih, ada bohong hitam.
Ada dosa besar, ada dosa kecil.
Tapi, dihadapanNya, apakah demikian?
Mungkinkah aku berkata, “hanya dosa kecil” ?
Mungkinkah DIA menerima alasanku?
Mungkin, sebelum berkata-kata, aku sudah jatuh tersungkur dihadapanNya.
Tak mungkin aku membela diriku, dihadapan SANG pencipta langit dan bumi. Sungguh, tak mungkin!
Tak akan sanggup aku berkata-kata. Sebelum mulutku terbuka, dan lidahku bergerak, hati nuraniku lebih dulu bertindak!
Hatiku lebih dulu menuduhku. Hatiku lebih dulu mengingatkan kejahatanku!
Lengkap-jelas-detail seperti sebuah film.
***
Sampai kabar baik kudengar.
DIA berkata:
“Tenanglah, AKU yang akan menanggung kejahatanmu, yang telah kamu lakukan dari dahulu kala, juga yang belum kamu lakukan. Karena aku tahu seluruh hidupmu”
“Aku yang akan membayar dosamu, Aku yang menebusmu“
***
Ada tertulis:
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
“Sesungguhnya, Engkau ini murka, sebab kami berdosa; terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.”
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
***