Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memotret Praktik Baik Merdeka Belajar Kampus Merdeka di FRSD Maranatha

31 Mei 2023   23:30 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:36 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses perkuliahan lebih cair berkat skema MBKM. (Foto: dokpri)

Merdeka Belajar Paling Ideal Diterapkan di Kuliahan

Proses perkuliahan lebih cair berkat skema MBKM. (Foto: dokpri)
Proses perkuliahan lebih cair berkat skema MBKM. (Foto: dokpri)


Saya berkenalan dengan seorang dosen bernama Isma Dewi Aryani. Saya menemuinya pada 26 Mei 2023. Bu Isma, demikian ia biasa disapa, mengajar desain di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Maranatha, Bandung, sejak 2010. Saat ini ia memegang setidaknya tujuh mata kuliah. Pada semester ganjil, ia kebagian mengajar Mata Kuliah Komposisi 3 Dimensi, Metode Penelitian, Presentasi Metode Penelitian, dan Teori Warna. Sementara di semester genap seperti sekarang, ia memegang Mata Kuliah Pengembangan Karakter, Media Alternatif, dan Psikologi Komunikasi. Dua mata kuliah di antaranya, yakni Metode Penelitian dan Media Alternatif, teemasuk dalam mata kuliah yang dikonversikan di skema MBKM.

Bagi Bu Isma, konsep MBKM memberi pengalaman baru yang tidak dirasakan pada kurikulum sebelumnya. Spirit MBKM menuntutnya bersikap lebih terbuka dan fleksibel dalam menghadapi aktivitas kelas. Permutasi perkuliahan pun acap kali berlangsung random, tak lagi kaku mengacu pada silabus atau rencana pembelajaran.

Agar alur komunikasi lebih cair, Bu Isma menggagas Whatsapp Group (WAG) untuk masing-masing jurusan. Lewat WAG inilah ide-ide perkuliahan mengalir dan mengemuka kian kemari tanpa diduga. Pengalaman membuktikan, mahasiswa lebih berani mengutarakan pendapatnya via kanal WAG. Tapi tentu saja tidak semua ide yang muncul di WAG bisa direalisasikan dalam perkuliahan.

Menurut Bu Isma, konsep merdeka belajar memang paling ideal diterapkan di tingkat perguruan tinggi. Mahasiswa punya tingkat kematangan berpikir, kemampuan mengekspresikan ide, dan menentukan pilihan lebih tinggi dibanding siswa SD, SMP, atau SMA. Bu Isma lalu mengambil sampel Mata Kuliah Media Alternatif yang tengah dijalani mahasiswa semester empat. Berkat diberlakukannya MBKM, kini terdapat 12 mahasiswa dari Jurusan Sastra Inggris yang mengambil mata kuliah ini di Jurusan Desain.

"Sejauh ini Media Alternatif terbukti jadi sampel mata kuliah paling bagus dalam penerapan MBKM. Hal itu dibuktikan dengan jumlah mahasiswa dari fakultas dan jurusan lain yang mengambil mata kuliah ini di jurusan kami. Jumlah 12 orang ini adalah yang terbanyak dibanding mata kuliah lainnya di Maranatha," ujar Bu Isma.

Media Alternatif memang jadi mata kuliah elektif yang bisa diambil oleh mahasiswa dari luar FSRD. Dalam Mata Kuliah Media Alternatif diajarkan bagaimana mencari ruang alternatif yang bisa digunakan untuk bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) seperti pada eskalator, lif, atau badan bus. Dan bukan media-media desain konvensional semisal billboard, poster, flyer, dan lain-lain.

Bu Isma berani memastikan fenomena kris-kros seperti yang terjadi dengan Mata Kuliah Media Alternatif sulit dijumpai di level pendidikan setingkat SMA, SMP, apalagi SD. "Sepertinya tidak akan ada kejadian siswa dari satu SD atau SMP yang mengambil mata pelajaran di kelas lain. Silakan cari di sekolah mana pun. Itulah kenapa saya menganggap konsep merdeka belajar paling ideal diterapkan di perguruan tinggi," tambah Bu Isma.

KKN Tematik

Pelaksanaan KKN Tematik FSRD Maranatha. (Foto: dokpri)
Pelaksanaan KKN Tematik FSRD Maranatha. (Foto: dokpri)
Di luar Mata Kuliah Media Alternatif, KKN Tematik adalah ruang lain yang jadi implementasi ideal buat MBKM. Pada tahun-tahun sebelumnya penentuan lokasi, pembiayaan kegiatan, dan perencanaan KKN Tematik dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Maranatha. Tapi khusus untuk tahun ini setelah MBKM diberlakukan, KKN Tematik melibatkan mahasiswa penuh sejak awal. Bahkan untuk pembiayaan pun digelar fundrising di kalangan kampus yang tujuannya untuk menjaring sumber pembiayaan alternatif sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada pihak universitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun