Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

a #switchjourney: Menjajal Sinyal Bersama Si Brandal

15 September 2020   23:53 Diperbarui: 16 September 2020   00:18 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjajal Sinyal Bersama Si Brandal. (dokpri)

Tak mau dikuasai rasa penasaran lebih lama, saya langsung meluncur ke aplikasi untuk membeli plan - sebutan otentik switch untuk kuota. Karena semuanya berbasis aplikasi, segalanya menjadi sangat menyenangkan. Punya nomor seluler tapi serasa memiliki media sosial dengan segenap aktvitasnya. Tak perlu khawatir tersesat saat berselancar. Tampilan antarmuka aplikasi switch sungguh memudahkan, bagi kalangan awam sekalipun.

Untuk tahap awal saya sengaja memilih plan paling murah, yakni Lite Bar seharga Rp 60.000 untuk 6 GB. Pertimbangannya, jika kinerja paket termurah saja sudah bagus, paket yang lebih mahal sudah tentu lebih baik. Bila 'toko sebelah' kerap berbuat tricky dengan mempartisi kuota jadi beberapa bagian, tidak dengan switch. Setiap membeli plan, kita bakal mendapatkan kuota murni tanpa dipecah-pecah. Sebuah sikap jujur dari perilaku perusahaan provider yang sudah lama hilang.

Keotentikan switch yang tidak dimiliki operator lain bukan hanya terletak pada kejujurannya dalam urusan kuota. Beberapa layanan juga hanya bisa kita jumpai di switch. Cuma switch yang memposisikan konsumen benar-benar sebagai subyek. Kita diberi kebebasan memilih apa pun sesuai kebutuhan, mulai dari penentuan kuota internet, menit telepon, sms, bahkan urusan jajan food and baverage serta belanja e-commerce pun tersedia beragam pilihan. Satu yang paling menarik, kita tak perlu cemas kerampokan pulsa saat kuota tandas. Dikarenakan switch berbasis kuota, maka dijamin anti sedot pulsa. Bahkan ketika kuota habis, pengguna switch tak perlu khawatir terputus dengan koneksi internet. Berkat adanya fitur kuota darurat memungkinkan kita tetap dapat melanjutkan berbagai aktivitas daring.

switch & match, fitur terbaru switch yang memberi keleluasaan pada kita untuk menentukan besaran kuota dan/atau menit telepon sesuai kebutuhan. (dokpri)
switch & match, fitur terbaru switch yang memberi keleluasaan pada kita untuk menentukan besaran kuota dan/atau menit telepon sesuai kebutuhan. (dokpri)
Yang paling mutakhir ialah fitur switch & match, yang baru diluncurkan 14 September kemarin. Dengan memutakhirkan aplikasi, fitur ini otomatis langsung muncul. Fitur switch & match memungkinkan kita mengatur konsumsi kuota dan/atau menit telepon bulanan sesuai keperluan. Jadi nggak ada lagi ceritanya kurang kuota atau bahkan kuota tersisa yang sudah pasti hangus begitu saja saat masa aktif berakhir. Dengan membeli plan apa pun via fitur switch & match, kita bisa mendapatkan Ekstra Data sebesar 3 GB seharga Rp 10.000. Uniknya penggunaan Ekxtra Data ini bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Misalnya, berapa giga untuk Youtube, berapa giga untuk Zoom, Tik Tok, atau lainnya. Terencana dan akurat.

Menjajal Sinyal

Kesan pertama begitu menggoda. Tapi itu belum cukup. Selanjutnya harus dibuktikan dalam kehidupan nyata. Sebab bagaimanapun, elemen paling fundamental dari digital telco adalah konektivitas yang tangguh di segala medan. Terdengar lucu jika gembar-gembor tentang digital telco namun konektivitasnya payah. Pembuktian ini juga penting untuk menguji seberapa pantas switch dijadikan andalan dalam menjalani excite everyday life di tempat yang jauh dari perkotaan.

Untuk mendukung aktivitas digital yang dilakukan di pusat kota, rasanya nggak perlu beralih ke switch. Banyak provider lain yang punya kualitas koneksi bagus di perkotaan, namun ternyata memble di wilayah pinggiran. Terlebih lagi di daerah tinggi. Maka saya memutuskan untuk menjajal sinyal bersama Si Brandal ke daerah pinggiran Bandung. So, let's proove, Guys!

Hasil perbandingan speed test dengankoneksi internet rumah yang berbasis kabel serat optik. (dokpri)
Hasil perbandingan speed test dengankoneksi internet rumah yang berbasis kabel serat optik. (dokpri)
Sebelum meluncur gas tipis nyemplak Si Brandal mendatangi beberapa spot, saya melakukan pembuktian pertama kualitas konektivitas switch dengan menggelar speed test di rumah pada pukul tiga dini hari. Dengan pertimbangan, pada jam segitu tak ada gawai yang nyantol ke wifi rumah. Jadi bisa lebih obyektif. Hasilnya mencengangkan. Kecepatan switch mengalahkan layanan internet berbasis kabel optik yang selama ini saya andalkan sebagai koneksi di rumah. Harap dicatat: ini tanpa rekayasa Photoshop lho ya!

Eits, tunggu dulu! Jajal sinyal ini baru dilakukan di wilayah perkotaan. Kita harus buktikan kekuatan sinyal switch di wilayah pinggiran kota, termasuk di jalur offroad. Untuk menghindari anggapan manipulasi data, saya dibantu aplikasi Strava yang tidak bisa diajak bohong dalam urusan mencatat ordinat, rute, dan elevasi.

Tes 1: Stadion Jalak Harupat

Jajal Sinyal 1: Stadion Jalak Harupat. Unggah foto di akun Instagram @brandaltriltua hanya butuh waktu dua kedip mata. (dokpri)
Jajal Sinyal 1: Stadion Jalak Harupat. Unggah foto di akun Instagram @brandaltriltua hanya butuh waktu dua kedip mata. (dokpri)
Ini salah satu tempat penting buat saya. Sebagai seorang bobotoh Persib, saya sering banget mengunjungi tempat ini. Berdasar pengalaman, koneksi internet sekitar Jalak Harupat sering ngeselin. Menjajal sinyal di lokasi ini dengan cara unggah foto di akun @brandaltriltua, butuh waktu dua kedip mata. Sumpah saya kaget dengan kinerja koneksi switch di spot ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun