Mohon tunggu...
Jatmiko Yudistira Hardiyanto
Jatmiko Yudistira Hardiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cahaya dari Bumi Cenderawasih

29 Juli 2021   00:31 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:38 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya dari Bumi Cenderawasih

Tema:"Mentari Harapan Baru dari Timur"

Papua ialah surga tersembunyi dari wilayah Indonesia bagian Timur yang mendapat sebutan sebagai Bumi Cenderawasih.Perjalanan panjang Papua menjadi bagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan pahlawan bangsa Indonesia pada saat itu dalam mengusir Penjajahan Belanda saat itu dan tentunya dukungan dari rakyat Papua sendiri pada era zaman Kepresidenan KH Abdurrahman Wahid (alias Gus Dur) yang pada saat itu baru  dilantik dua bulan  menjadi Presiden beliau langsung mengunjungi Papua yang pada saat itu masih bernama Irian Jaya.

Berbagai respon kurang enak didengar dan ancaman kepada Gus Dur tidak dihiraukan namun justru tidak sama sekali menyurutkan semangat beliau untuk mengunjungi Papua.Pada tanggal 30 Desember 1999 dilakukan diskusi yang saat itu Gus Dur juga mengundang berbagai tokoh masyarakat Papua tak terkecuali dari tokoh gerakan Papua Merdeka.

Tokoh-tokoh tersebut diharapkan sebagai perwakilan rakyat Papua yang nantinya diharapkan menjadi penghubung  penyaluran aspirasi antara rakyat Papua dengan Pemerintahan Pusat.Antusiame perwakilan dari Papua tersebut sangat banyak meskipun diskusi yang dilakukan undangannya bersifat terbatas namun diskusi yang berlangsung sangat banyak menampung berbagai keluh kesah diutarakan dalam forum diskusi bersama Gus Dur tersebut.

"Pada 30 Desember 1999 dimulai jam 8 malam dialog dengan berbagai elemen dilakukan di gedung pertemuan gubernuran di Jayapura. Meskipun dengan cara perwakilan, tetapi banyak sekali yang datang karena penjagaan tidak ketat," demikian dikutip dari artikel NU Online berjudul Alasan Gus Dur Ubah Nama Irian Jaya Menjadi Papua.terutama yang berkat beliau Papua yang dulunya  bernama Irian Jaya berganti menjadi Papua lewat dialog yang dilakukan dengan perwakilan rakyat Papua tersebut.

Harapan muncul dari sebuah senyuman tulus yang dimana terpancar hanya dari orang tertentu.Setelah banyak yang kami alami melalui pelatihan -pelatihan maka masa kami berjuang pada pra pendidikan  Dasar.Pra Pendidikan dasar ini banyak kesan yang kami ambil mengenai indahnya kebersamaan dan mengenal satu dengan yang lainnya.Kami juga mengenal sosok  periang yang selalu semangat dan mampu menyemangati teman-temannya lewat senyumannya.Dialah Abraham,Nova dan Hendrik mahasiswa dari Papua yang mendapatkan beasiswa lewat jalur afirmasi yang diselenggarakan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi .Mereka bertiga tergabung dalam Organisasi Kemahasiswaan yaitu Resimen Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta angkatan 2017.Berbagai rintangan kami hadapi yang menguji mental dan fisik namun yang membuat kami takjub dengan mereka bertiga sama sekali tidak menunjukan rasa lelah dan selalu tersenyum.Aneh namun itulah yang kami kagumi dari semangat anak-anak Papua seperti mereka bertiga.

Tersenyum lepas ketika lelah latihan berlalu (Dokpri)
Tersenyum lepas ketika lelah latihan berlalu (Dokpri)

Senyuman menguatkan Persahabatan (Dokpri)
Senyuman menguatkan Persahabatan (Dokpri)

Tergabung dari berbagai perguruan tinggi menjadi saudara,susah senang kami hadapi mengesampingkan latar belakang maupun dari mana asal daerah namun kita sama-sama peduli dan memiliki rasa kemanusian yang tinggi kami dari Anggota Menwa UNJ tergabung dalam Satgas Relawan Pasigala yang dibentuk oleh Komando Menwa Indonesia untuk membantu dalam penanganan bencana gempa Palu,Sigi dan Donggala pada tahun 2018.Berkat bantuan dari berbagai pihak khususnya Instansi Militer serta instansi kampus kami berangkat menuju lokasi bencana.Disana kami tergabung didalam berbagai elemen masyarakat dan organisasi yang juga menjadi relawan dan membantu menyalurkan bantuan sosial.Salah satu yang menjadi penyemangat disana dari mahasiswa STIPAN(Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara)yang dimana Menwa STIPAN yang rata-rata anggotanya merupakan orang Papua selalu menyemangati kami dalam menjalankan tugas kemanusiaan serta menjadi pelajaran mengenai indahnya keberagaman Indonesia.

Kita peduli karena kita punya persamaan nasib (Dokpri)
Kita peduli karena kita punya persamaan nasib (Dokpri)

Berdiri sejajar berbeda latar belakang tapi menjaga sebuah kekompakan (Dokpri)
Berdiri sejajar berbeda latar belakang tapi menjaga sebuah kekompakan (Dokpri)

Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan hak dan kewajiban  setiap  warga Negara Republik Indonesia tanpa terkecuali hal itu sudah tertuang pada   amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan, bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran" . Pendidikan diharapkan dapat menjadi pelita penerang harapan anak-anak Indonesia yang nantinya  akan jadi penerus kehidupan Bangsa Indonesia .Lewat pendidikan juga diharapkan memperoleh kualitas sumber daya manusia yang berkualitas hal ini juga sesuai dengan tujuan nasional yang diamanatkan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 pada alinea 4 yang berbunyi "...melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial".Pada poin mencerdaskan kehidupan bangsa ini yang dijadikan tujuan dari  pendidikan nasional yang selalu diperbaikin dari masa ke masa.

Kita memiliki hak yang sama yaitu memperoleh Pendidikan yang layak (Dokpri)
Kita memiliki hak yang sama yaitu memperoleh Pendidikan yang layak (Dokpri)

Pemerintah Indonesia juga berupaya dalam memperbaiki sistem pendidikan Indonesia salah satunya melalui  pemerataan pendidikan di Indonesia memperoleh pendidikan yang layak.Salah satu langkah upaya yang telah dilaksanakan yaitu melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengupayakan percepatan dan pemerataan pendidikan di Papua.Papua Barat,daerah 3 T,dan Anak-anak  dari TKI diluar negeri.Dalam hal ini menaruh perhatian khusus di jenjang perguruan tinggi yang dimana dirancang dalam program khusus yaitu Program Afirmasi Pendidikan Tinggi.Program ini menyediakan berbagai fasilitas salah satunya biaya pendidikan,biaya hidup,dan pembinaan,atau pembimbingan belajar secara khusus kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik serta kurang mampu dalam segi ekonomi yang tersebar di perguruan tinggi di Indonesia dari daerah 3T.

Salah satu perguruan tinggi negeri yang sudah menjalankan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi yaitu Universitas Negeri Jakarta.Universitas Negeri Jakarta sendiri sudah dikenal sebagai kampus pendidikan yang dimana dulu bernama IKIP Jakarta.Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang menerapkan Program Pendidikan Afirmasi ini Universitas Negeri Jakarta terus mengembangkan kualitas,Fasilitas kampus dan menjaring anak-anak Papua yang memiliki potensi akademik serta yang kurang mampu untuk dapat memperoleh pendidikan tinggi yang pasti syarat dan ketentuannya harus lulus terlebih dahulu dari jenjang SLTA/sederajat untuk berkuliah di Univesitas Negeri Jakarta.

Hasil dari program pendidikan mahasiswa afirmasi ini diharapkan mampu meciptakan kesetaraan untuk memperoleh pendidikan beserta fasilitasnya ,meningkatkan akses pendidikan tinggi di daerah Papua,Papua Barat, dan 3 T dan mampu mengali potensi mahasiswa dari program pendidikan mahasiswa afirmasi ini melalui kegiatan yang diselengarakan oleh Wakil Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yaitu Pelatihan Pendidikan karakter dan Pendidikan Bela Negara dan mengikuti organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Pra Pendidikan Resimen Mahasiswa UNJ Tahun 2017
Pra Pendidikan Resimen Mahasiswa UNJ Tahun 2017

Pengerahan  Personil Anggota Menwa UNJ sebagai  Relawan Bencana Gempa Palu,Sigi,Donggala
Pengerahan  Personil Anggota Menwa UNJ sebagai  Relawan Bencana Gempa Palu,Sigi,Donggala

Program ini sudah berhasil memperoleh bakat yaitu dari Ludia Amaye Maryen yang merupakan mahasiswa yang diterima di Universitas Negeri Jakarta dengan Beasiswa Afirmasi Dikti (ADik) Papua di Program Studi Bahasa Jepang yang juga ikut mengharumkan nama Universitas Negeri Jakarta di ajang Miss Indonesia tahun 2018 dan juga mengharumkan nama Papua yang menjadi suatu kebanggaan tersendiri.Semoga kedepannya muncul lagi bibit bakat-bakat anak Papua seperti Ludia Amaye Maryen yang nanti bakat-bakat serta merupakan Cahaya dari Bumi Cenderawasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun