Pengabdian Tak Mengenal Waktu,Menwa Hadir Untuk Negeri.
Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan organisasi yang terbentuk melalui sejarah panjang bahkan sejak era kemerdekaan yang pada saat itu masih bernama Tentara Pelajar. Meskipun belum dinamain menwa namun lewat Tentara Pelajar itu terlahir Resimen Mahasiswa.
Dulu menwa awal dibentuk bernama WALAWA ( Wajib Latih Mahasiswa) yang dimana didirikan oleh Jenderal Besar A.H.Nasution yang masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KASAB) RI bertujuan membantu perjuangan DWIKORA-TRIKORA pada tahun 1961 dengan radiogram No.1 ke setiap KODAM untuk Membentuk dan mengadakan pelatihan WALAWA di setiap perguruan tinggi.Sebagai organisasi yang berdiri cukup lama maka menwa sendiri menjadi salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk mempertahankan Negara.
Resimen Mahasiswa (Menwa) lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), beranggotakan para mahasiswa aktif yang merasa terpanggil untuk membela Tanah Air.Para anggota Menwa terpanggil sendiri bersifat suka rela yang artinya sebagai anggota menwa tidak dibayar dan tidak mempunyai pangkat.Lewat sikap Kesukarelaannya itulah maka akan terbentuk karakter-karakter yang mandiri,displin,rela berkorban serta cinta tanah air.
Di lingkungan kampus, Resimen Mahasiswa adalah salah satu organissasi kemahasiswaan yang berorientasi di bidang bela negara. Hal ini sebagai bentuk hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara sebagaimana tecantum dalam pasal 30 ayat 1 UUD 1945, yakni “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam uapaya pembelaan negara”. Hal ini selaras dengan sesanti Menwa Indonesia yaitu: Widya Castrena Dharma Siddha yang memiliki arti "Penyempurnaan Pengabdian dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan".
Penyempurnaan Pengabdian dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan memiliki arti yang sangat mendalam yang dimana anggota menwa dituntut untuk pengabdian dibidang ilmu pengetahuan yang berarti mengamalkan tri dharma perguruan tinggi sebagai tugas dan kewajiban mahasiswa pada umumnya serta pengabdian ilmu keprajuritan yang dimana bukan berarti kemiliteran akan tetapi memiliki nilai juang yang tinggi dalam hal rela berkorban,pantang menyerah,serta cinta tanah air.
Maka selaras dengan Tri Dharma Perguruan yang dimana disana salah satunya pengabdian kepada masyarakat maka anggota Menwa Patut untuk membantu kepada sesama serta harus memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di Masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H