*paragraf 1 sedikit ngawur Dukun terkenal yang sudah kondang di jagat perdukunan melakukan ritual perjalanan ke alam baka. Dia terpaksa melakukan hal tersebut karena merasa terganggu dan rasa keingin tahuan mengenai perasaan gus dur. Dia bingung melihat acara TV yang tiap hari megadakan Talk show para ahli/budayawan/toko-tokoh terkemuka membahas mengenai gus dur di beri gelar Pahlawan. Dari TV yang di tonton hampir semua tokoh yang ada setuju memberi gelar gus dur pahlawan, tetapi ada juga sebagian yang mempersoalkan mekanisme pahlawan itu seperti apa. <img src="" alt="Njaluk opo yo?" /> *paragraf 2 Mandan Ngawur Mendengar kata mekanisme menjadi pahlawan inilah yang membuat rasa penasaran sang dukun menjadi-jadi. maklum dukun cuma "lulusan" kelas 5 SD dan diteruskan dengan menyepi di gunung-gunung dan goa-goa kramat di tanah Jawa jadi dia tidak terlalu tahu hal-hal yang berbau "mekanisme". *paragraf 3 Ngawur parah Kembang setaman, Kemenyan lengkap dengan arang kayu jati, Minyak Zaitun asli di tambah kain putih asli dari sutra untuk sesaji ritual jalan-jalan ke Alam baka. Dia juga tak lupa membawa oleh-oleh buat Gus Dur Mangit yang tidak terlalu pedas kesukaan Gus Dur dan tak lupa dalam sesajian itu ada beberapa lembar uang rupiah bergambar mawar merah untuk jaga-jaga sapa tau aja nanti ketemu penjaga alam baka yang minta jatah atau sapa tau ntr sesajinya kurang jadi bisa beli disana. wee..ada-ada saja ni dukun! "Tapi emang gitu Mas, kita itu turunan leluhur jadi harus ngormati budaya leluhur. wong jowo yo kudu ngerti jowone minimal lewih becik yo nganggo.." Kalimat yang pernah aku tangkap dari beliau si dukun kondang pas jadi bintang tamu buat kuis di TV, kuis nebak jenis kelamin telur ayam kampung. Kurang lebih arti dari kalimat itu intinya jadi minimal orang harus tahu budayanya sendiri dan lebih baik lagi kalau melestarikannya. Hmmm aku yakin ni dukun korban berita klim budaya indonesia oleh negara sebelah yang beberapa waktu lalu hampir tiap 15 menit ada di TV, Lha wong dia aja dah tua sukanya make pakain bermerek dan pake jas lengkap kebarat-baratan kaya Tukul tiap membawakan acara talk show di TV.Boro-boro pake Batik wong beli aja ogah.. Tapi kalau dipikir ada benernya juga si omongan ni dukun nyentrik, kalau bukan kita yang secara biologis orang jawa (anak bangsa pada umumnya) yang tahu dan melestarikan budaya sendiri siapa lagi coba? (dalam hatiku tetangga sebelah mau ko..hehe) *paragraf 3 Ngawur parah "Waduh sing go srana wis lengakap kabeh tapi ko ketoe jih ono sing kurang, opo yo..." sang dukun bicara dalam hati "kembang, menyan, areng go ngobong, Minyak, kain sutra trus oleh-oleh. opo meneh yow ko rasane ijih eneng sing kurang..."   sang dukun dukun bicara dalam hati "opo yow...." Masih bicara dalam hati "opo meneh yow...." Masih bicara dalam hati "kurang opo yow...." Masih bicara dalam hati "wah opo yow...." Masih bicara dalam hati "wis lengkap ki!" Masih bicara dalam hati yakin kalau sesaji dan perlegakapan ke alam baka sudah lengkap. "jim komat-kamit bra kedabra wek-wek usruk-sruk mabur!"   Nah yang ini smbil teriak di depan altar sesaji di ruangan khusus anlatr dimensi dengan duduk semedi dan memejamkan mata. *Paragara 4 khayalan Ngawur tuing...tuing..gelap..gelap...tuing..tuing..gelap..gelap...jreng terang benderang! (perjalanan lorong waktu ke alam Baka) "huh..kesel rek, adoh pisan nek udu mergo Gus Dur wegah aku dolan rene" Oceh si dukun " Lha Gus Dur ndi????" "wey cari siapa kamu ?" tanya orang item tegap berseragam ala parajurit mataram kuno *kaya apa ya????* "saya mo ketemu Gus Dur" jawab sang dukun singkat "Anda ini siapa, Sudah dapat surat ijin masuk sisni? tanaya lagi sang penjaga "Waduh pak pakai surat ijin to" jawab sang dukun "Semua yang mo masuk Alam Baka harus punya surat ijin atau surat jalan " kata sang penjaga "Waduh pak aku bingung surat ijin atau surat jalan, saya ndak tau nek ono koyo ngono ujarku gur mlebu trus entuk nemuni wonge" jawab sang dukun lugu "Wah wong jowo koe yo,Jowone ngendi ?" "Aku jawa timur cerak gunung Kawi" "oh alah tonggo berarti" ternyata sang penjaga dulunya adalah orang malang, sama-sama dari jawa timur dengan sang dukun (ngakunya padahal sang dukun asli cilacap deket gunug srandil cuman lama bertapa di guning kawi) "Ya udah aku bantu tapi masuk pintu belakang aja ya, ga bawa surat ijin berkunjung atau surat jalan si" "wah makasih banget Rek" ucap si dukun "iya jelas sesama Aremania harus salign membantu" "Wah...Aremania" jawab si dukun sambil tersenyum dan mengacungkan jempul tangan kanan. *paragraf 5 Maksa Dengan diantar penjaga tadi dan setelah beberapa lama dan setelah beberapa kali di kenalkan dengan beberapa pejangga yang berjaga menuju pintu belakang ahkirnya tibalah di pintu belakang rumah Gus DUr. Oh iya ada yang lucu ternyata semua penjaga Aremania.( Liga Indonesi klasmen sementara Arema jadi penulis pilih Arema di tulisan ini, hidup sepak bola Indonesia)