Mohon tunggu...
Jati Mahatmaji Mahatmai
Jati Mahatmaji Mahatmai Mohon Tunggu... -

Lelaki Djakarta Raja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bicycle Thief

24 Juni 2010   07:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:19 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_176173" align="alignleft" width="231" caption="gambar di unduh dari http://www.collider.com/uploads/imageGallery/Bicycle_Thieves/bicycle_thieves_criterion_dvd_image.jpg"][/caption] Bicycle Thief Dalam serapan ke bahas Indonesia adalah Pencuri Sepeda, dan mengapa Sepeda menjadi begitu sangat penting? Oh inilah yang dinamakan modal usaha atau wahan untuk mencari pekerjaan, bukan lagi harapan-harapan atau apalah namanya. Film yang sangat menggugah kita untuk mempertahankan apa yang menjadi hak milik kita. Walau hanya sepeda, melalui film ini juga, saya yakin anda akan tergugah bahwa barang menjadi harta yang sangat penting dalam mencari kehidupan. Walau hanya sebuah sepeda. Bahwa semua barang yang kita peroleh, walau itu hanya alat potong kuku yang di jual di dalam bus, adalah alat yang berguna, lebih dari sesumbar para pemuka agama. inilah film yang harus segera saya rekomendasikan kepada anda semua. Bicycle Thief, dan Vittorio de Sica merangkumnya dengan sangat apik, terkendali, dan berjalan sesuai dengan kenyataan hidup, maksudnya berjalan dengan apa adanya, namun tetap menarik. Bukan film yang menjual mimpi, seperti dalam sinetron, yang selalu menggambarkan seorang miskin dengan rumah lebih 1 ha luasnya! You Must See, Bicycle Thief. Anda bisa cari film ini di situs warezfilez.com, atu foreignfilm. com d kolom seacrh om google. Last! Hargai semua yang kita miliki, bahkan sebuah gayung untuk mandi! Lebih jauh dari ungkapan barusan, hargai apa yang telah anda peroleh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun