Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membedah Prasasti Sojomerto, Antara Dapunta Selendra dan Sailendra

3 Desember 2020   17:20 Diperbarui: 28 April 2021   07:29 3629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Sojomerto. | katamedia.co

Menurut Goenawan A. Sambodo, epigraf dan penggiat pengajaran Bahasa Jawa Kuno lulusan dari UGM Yogyakarta yang penulis hubungi via telephone dan media sosial, prasasti Sojomerto ini ditulis dalam aksara dan bahasa Jawa Kuno.

Merujuk pada kajian atas prasasti Sojomerto yang dilakuan oleh Hadiwaratama (2015), disebutkan pada kesimpulannya bahwa prasasti Sojomerto sepenuhnya mempergunakan bahasa Jawa Kuno. Prasasti Sojomerto adalah sebagai tanda pengukuhan "wangsa" raja Jawa ,yaitu wangsa Sailendra seperti yang dimaksud dengan Selendra dalam prasasti Sojomerto tersebut. Selendra adalah Sailendra.

Pendapat inipun masih mengundang pertanyaan, siapa yang mengukuhkan dan siapa yang memerintahkan untuk menuliskan prasasti? Apakah itu Dapunta Selendra sendiri, ataukah oleh orang lain dan darimana asal-usul wangsa Sailendra ini?

Pertanyaan yang lain juga muncul jika prasasti Sojomerto  menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno, mengapa prasasti Canggal 732 M yang menandai Sanjaya menjadi raja di Medang Mataram kuno masih mempergunakan aksara pallawa dan bahasa Sanskerta dalam menuliskan prasastinya? 

Demikian pula dengan prasasti kalasan 778 M, dimana Rake Panangkaran Sang Permata dari wangsa Sailendra memakai aksara Pranagari dan bahasa Sanskerta dalam menuliskan prasastinya. Kenapa kedua prasasti tersebut tidak memakai aksara Jawa dan bahasa Jawa Kuno seperti yang ada di prasasti Sojomerto?

Lalu sejak kapan aksara dan bahasa Jawa Kuno mulai dipergunakan secara bersamaan dalam sebuah prasasti?

Foto: Goenawan A. Sambodo
Foto: Goenawan A. Sambodo
Berdasarkan temuan arkeologis, prasasti yang ditulis dengan mempergunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno secara bersamaan  yang  tertua adalah prasasti Harinjing A yang bertarik 787 M, dan prasasti Sri Ranapati yang juga berangka tahun 787 M. Kedua prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Rake Panaraban (sesuai prasasti Wanua Tengah III) yang berkuasa di Medang Mataram Kuno 784 M-808 M.

Dengan demikian ada kemungkinan bahwa prasasti Sojomerti yang menggunakana aksara dan bahasa Jawa Kuno ini berasal dari akhir abad ke VIII masehi, sejaman dengan prasasti Harinjing A dan prasasti Sri Ranapati. Hal ini bisa juga membawa pada kemungkinan baru bahwa Selendra bukan Sailendra yang menjadi cikal bakal dari wangsa Sailendra yang berkuasa di Medang Mataram Kuno.

Sumber bacaan:

  1. Riboet Darmo Soetopo, PRASASTI SOJOMERTO, Dalam Konteks Sejarah Medang, Makalah tanpa tahun.
  2. Anton O. Zakharov, THE SAILENDRA RECONSIDERED Nalanda-Sriwijaya centre working paper series, no. 12, Aug 2012.
  3. Hadiwaratama, PRASASTI  SAYMRTA  ATAU  SOJOMRTO, Makalah tak dipublikasikan, Bandung 17 Januari 2015.
  4. kebudayaan.kemdikbud.go.id
  5. Wikipedia, Wangsa Sailendra

podjok pawon, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun