Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Penghuni Lain di Kamar Ratri

20 Oktober 2020   17:31 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:43 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://artikel.rumah123.com/

Jam masih menunjukkan pukul  sepuluh malam, namun Ratri  sudah merasa mengantuk. Segelas kopi panas yang tadi diminum tak membuatnya lebih lama untuk tetap terjaga.

Dilepaskannya kaca mata minus dua dan diletakkannya di meja kecil yang ada di samping kasur. Matanya yang bulat menjadi semakin mengecil karena rasa kantuk yang menderanya.

Namun karena hawa udara malam itu agak panas sehingga membuatnya gerah dan jadi susah untuk tidur walau sudah merebahkan dirinya di tempat tidur dalam waktu yang cukup lama.

Saat itu suaminya yang bernama mas Karno kebetulan sedang ada workshop selama 4 hari di luar kota, sehingga hanya Ratri sendiri yang tinggal di rumah, sementara itu kedua orang putrinya  tinggal bersama kakek dan neneknya di kota yang lain untuk keperluan sekolah mereka.

Dalam kondisi yang tidak terjaga sepenuhnya, Ratri melihat sang suami sedang melepas ikat pinggang, lalu menaruh tas di meja dan tak lupa memandang dirinya sambil tersenyum manis dan dilanjutkan seperti sedang otak-atik  mengerjakan sesuatu di mejanya. 

Sambil melawan rasa kantuk Ratri menyapa  suaminya sambil mengulurkan kedua tangannya bergaya manja, "Koq sudah pulang mas?" Tapi sepertinya sang suami ini diam dan tidak menanggapinya.

Dengan rasa malas Ratri bangun sambil mengambil kacamatanya. "Astaga, astagfirullah!"jeritnya. Ternyata ketika sudah memakai kacamata dan hendak bangun dari tempat tidur,  sosok yang tadi seperti suaminya yang  tersenyum manis itu dan kemudian  otak-atik mengerjakan sesuatu di meja kerjanya sudah tak ada lagi. Pun demikian di tempat tidur yang ada di dekatnya. Tidak ada siapa-siapa di tempat itu.

Ratri pun jadi ingat jika waktu itu mas Karno memang sedang berada di luar kota untuk mengikuti workshop. Dengan rasa takut, dinyalakannya semua lampu penerangan yang ada di rumah itu. Semua jadi terang benderang, tak terkecuali kamar mandi yang ada di belakang.

Setelah semua lampu penerangan yang ada di rumahnya menyala dengan terang benderang, Ratri pun kembali menuju ke kamar dan tidur dengan menyelimuti seluruh tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. 

Tak lupa sebelum tidur dia membaca doa serta membaca ayat-ayat suci Al Quran, memohon kepada Allah SWT agar sosok yang mirip suaminya itu tidak muncul lagi di kamar itu.

Bukan hanya sekali saja Ratri menemui keanehan di rumah yang baru ditempatinya itu. Beberapa hari setelah suaminya pulang dari workshop pun masih ada kejadian yang membuatnya ketakutan.

Pada suatu pagi, saat Ratri bangunnya sedikit kesiangan. Dilihatnya mas Karno suaminya masih tertidur di tempat tidur yang dekat meja kerjanya. Padahal waktu itu adzan Subuh sudah lewat.

Ratri segera bangun dan pergi menuju dapur untuk memasak makanan buat sarapan mereka berdua nantinya sebelum mereka berdua berangkat kerja. Saat baru saja berada di dapur, didengarnya suara selot pintu depan rumahnya dibuka dari luar. Tak berapa lama kemudian muncul mas Karno yang ternyata baru selesai dari sholat Subuh di Masjid.

Melihat kemunculan mas Karno yang memakai peci dan sarung plus sajadah yang disampirkan di pundaknya itu Ratri jadi melongo. "Yang tadi tidur di tempat tidur mas Karno itu siapa?"pikir Ratri.

Mengalami dua kejadian yang seperti itu akhirnya membuat Ratri tak sanggup lagi menyimpannya sendiri. Apa yang dialaminya itu kemudian diceritakan semuanya dengan detail kepada mas Karno suaminya.

Atas kesepakatan mereka berdua kemudian dicarinya "orang tua", seorang yang dianggap tahu tentang seluk beluk alam gaib dan bagaimana cara mengatasinya jika ada gangguan dari mahluk gaib untuk membersihkan rumah mereka berdua dari munculnya gangguan-gangguan tersebut. 

Setelah bertemu dengan "orang pintar" dan  melalu proses doa bersama serta beberapa syarat lainnya, akhirnya sosok yang dua kali hadir di kamar seperi mas Karno suaminya Ratri itu tak lagi muncul hingga kini di rumah itu.

Tamat

podjok pawon,  Oktober 2020

*Cerpen ini juga ditayangkan di risalahmisteri.com dengan judul yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun