Dalam menelusuri sejarah Kerajaan Melayu, satu-satunya sumber sejarah yang menceritakan keberadaan kerajaan ini adalah catatan-catatan yang berasal dari kronik Tiongkok yang dibuat pada masa Dinasti Tang berkuasa pada abad ke VII-X Masehi. Kronik Tiongkok tersebut adalah catatan dari I Tsing, seorang bhiksu yang melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India untuk mempelajari Dharma Budha di negeri dimana ajaran ini berasal, dan catatan dari Wang P'u seorang pejabat kerajaan di jaman Dinasti Tang.
Dalam perjalanannya dari Tiongkok ke India pada 671 M,  I Tsing menuliskan bahwa dirinya singgah terlebih dahulu di Kerajaan Sriwijaya selama enam bulan guna memperlajari  "sabdawidya" ( tata bahasa Sanskerta) sebagai persiapan untuk memepelajari Dharma Budha  di India nantinya.
Setelah enam bulan berada di Kerajaan (negeri) Sriwijaya I Tsing kemudian dikirim oleh raja Sriwijaya ke Kerajaan (negeri) Melayu dan tinggal di sana selama dua bulan sebelum akhirnya berangkat ke Kedah dan melanjutkan perjalannya.
Ketika telah selesai belajar Dharma di India dan kembali ke negeri Tiongkok pada 685 M, I Tsing menuliskan bahwa ketika singgah di Kedah, ternyata Kedah sudah menjadi daerah dibawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Pun demikian ketika singgah di Kerajaan (negeri) Melayu, kerajaan ini pun juga sudah berada dalam kekuasaan kerajaan Sriwjaya pula.
Senada dengan I Tsing, Wang P'u (961 M) juga meceritakan dalam bukunya bahwa pada tahun 645 M, kerajaan Melayu telah mengirimkan utusannya yang pertama ke Tiongkok. Namun pada tahun 670 M, setelah ada  kerajaan Sriwijaya, tidak ada lagi utusaan yang dikirim oleh kerajaan Melayu ke Negeri Tiongkok.
Dari catatan perjalanan I Tsing dan catatan dari Wang P'u ini dapat diketahui bahwa pada mulanya di pulau Sumatera ada dua kerajaan yang sama-sama berdaulat dan hidup berdampingan dalam waktu yang bersamaan yaitu Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya. Namun dalam perkembangan selanjutnya Kerajaan Melayu ini terintegrasi dan menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya.
Meskipun berdasar kronik tiongkok keberadaan dua kerajaan ini diberitakan berada dalam waktu yang sama, namun diduga Kerajaan Melayu ini muncul lebih awal dibandingkan dengan Kerajaan Sriwijaya. Alasan yang dipergunakan adalah alasan bahasa, dimana bukti-bukti sejarah yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya ini semuanya mempergunakan bahasa Melayu Kuno. Kerajaan Melayu lebih dahulu mengenal tulisan dan mempergunakannya yang artinya masa sejarah kerajaan Melayu lebih dahulu hadir di pulau Sumatera jika dibandingkan dengan kerajaan Sriwijaya.
#podjokpawon
Sumber bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu