Masih juga ditambahi dengan tubuh yang empet-empetan dengan si cantik dibawah jaket yang kami gunakan untuk menutupi bagian atas kepala. Untung saja kami berdua tak khilaf, padahal saya penginnya khilaf, sampai-sampai berdoa pada Tuhan agar kami dikhilafkan segala, hahahahaaaa.
Baca juga : Kepercayaan Masyarakat Jawa terhadap Kemunculan Lintang Kemukus dengan Datangnya Pageblug
Meski kami tak menemukan orang yang berhubungan seks di alam terbuka, namun saat kami istirahat, kami berjumpa dengan dua orang peziarah, laki dan perempuan, yang mengaku jika mereka adalah peziarah di Gunung Kemukus. Sayang ya, kami tidak berhasil mengintipnya, wkwkwkkk.
Pertemuan dengan kedua peziarah itu setidaknya memberi hasil dari acara wisata religi kala itu. Ada peziarah yang melakukan hubungan seks dengan sesama peziarah yang bukan suami atau isterinya. Tapi itu duluuuu.... era tahun 90-an, gak tau kalau sekarang wkwkwk!
podjok pawon, September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H