Bermula dari keinginan pribadi saya yang penasaran dengan keangkeran rumahnya mbah Digdo, saya kemudian mencari Pak Nono yang sore itu kebetulan juga berada di rumahnya mbah Digdo. Kami ngobrol di teras depan rumah itu.
Dalam obrolan itu, saya bertanya kepada pak Nono, apa ada yang berhasil mendapatkan gambar foto penampakan, entah apa ujudnya, dari penghuni yang tak kasat mata yang tinggal di rumah kuno itu?Kenapa saya bertanya tentang gambar foto penampakan?
Ya karena penasaran saja karena selama ini yang terjadi, dan ini sering sekali, adalah adanya orang-orang yang kerasukan para penghuni tak kasat mata dari bangunan rumah itu. Apa hiya sampeyan tega mengambil foto orang kerasukan? Belum lagi yang namanya orang kerasukan kan tak bisa dijadwal kapan terjadinya. Saat diberi tahu, pas datang kesana sudah sadar dan siuman dari kerasukan. Tak mashoookkkk...kata Pak Eko, wkwkwk.
Selanjutnya, kata Pak Nono hanya singkat, jika ingin mendapat foto gambar penampakan, minta saja kepada mas Yh. Menurutnya mas Yh mempunyai gambar foto itu dan jika ingin mendapatkan gambarnya agar segera menghubunginya, takutnya gambar foto tersebut sudah dihapus karena tak dianggap penting.
Malamnya saya langsung menghubungi mas Yh. Beruntung gambar penampakan pocongan itu belum dihapus, dan saya minta tolong untuk dikirimi gambar itu. Saya juga menjelaskan kalau foto gambar pocongan itu akan saya gunakan sebagai bahan tulisan di Kompasiana.
Singkatnya, begitu saya mendapat kiriman gambar dari mas Yh, saya segera menghubungi Pak Nono dan menunjukkan foto gambar tersebut. Siang tadi (Kamis 5 Sept 2019), saya berhasil bertemu dan ngobrol lagi dengan Pak Nono sambil berfoto-foto di rumah mbah Digdo.
Dalam obrolan itu saya perlihatkan gambar foto yang berasal dari mas Yh. Gambar fotonya seperti berikut ini,
Sebagai penutup tulisan, saya hanya bisa mengatakan bahwa bagi anda yang percaya ya monggo, dan yang tidak percaya juga tak menjadi soal.
Jk, 5 September 2019
