Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata Kisah Horor Itu Selalu Mengikutiku dari "Omah Citran, Omah Wetan hingga Omah Jagalan"

2 September 2019   10:08 Diperbarui: 2 September 2019   12:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Usut punya usut, ternyata kebun sebelah rumah itu juga 'ada penghuninya', dan pohon nangka itu adalah 'rumah gendruwo'. Lhadalahhh... padahal saya tiap hari ada di sana untuk kerja, yang kadang-kadang bahkan sampai malam baru rampung.

Selain itu isteri saya juga sering malam-malam mendengar suara aneh yang muncul dari kebun sebelah rumah itu. Suara yang paling sering adalah suara cakaran di tembok. Untungnya dia tak takut. 

Sementara saya juga tidak diberitahu dan tak mendengar jika ada kejadian seperti itu, sampai akhirnya kami pindah rumah ke Omah Jagalan, baru cerita itu disampaikan oleh istri saya. Rupanya isteri saya paham benar jika saya ini orangnya penakut, wkwkwk!

Nah,  di Omah Jagalan yang saya tempai sekarang ini, soal kisa horor rupanya bayak dialami oleh si anak bungsu. Sejak masih balita sampai sekarang remaja SMA ini rupanya masih terus mengalami hal-hal yang menakutkan baginya.

Dulu sewaktu masih bayi, si anak ragil ini ternyata 'sering digoda oleh mahluk yang tak kasat mata'. Tiap sore hari saat Maghrib sering rewel menangis yang tak jelas. Setelah digendong ibunya atau ditidurkan dan ditunggu bersama-sama baru diam, tapi begitu ditinggal kerja menangis lagi.

Dengan bantuan tetangga, akhirnya anak ragil itu dimintakan 'suwuk kepada wong tuwo'  dan diberi sebuah gelang dari 'benang lawe' untuk membetengi atau menjauhkan dari godaan yang tak kasat mata itu. Beberapa bulan kemudian barulah anak ragil tidak rewel lagi.

Setelah anak ragil sekolah di SD, rupanya ada kejadian lagi yang menimpa anak ragil. Tanpa diduga dan dinyana, anak ragil yang sedang nonton TV sendirian  sehabis Maghrib malah ditemani oleh 'si mbak berbaju putih penunggu kamar selatan (kamar kudul).  

Kamar yang isinya almari pakaian dan rak buku.  Meski kaget dan takut, tapi anak ragil cuma diam saja tak menanggapinya. Akhirnya 'si mbak berbaju putih'  itu pergi menghilang.

Menurut Bu DA, tetangga yang berprofesi sebagai tukang pijat dan dapat melihat mahluk tak kasat mata,  kamar kidul itu memang ada 'penghuninya', dan sering melotot kepadanya jika dia pas  matanya menengok ke arah kamar saat memijat  di ruang tengah depan TV.  Waduh,  koq tambah serem...!!!

Sialnya beberapa hari yang lalu pun ada kejadian lagi di Omah Jagalan ini. Malam Rabu sekita jam sepuluh-an, anak ragil saat itu memangil nama ibunya. " Bu...bu...bu...", seperti itu, tiba-tiba ada suara yang juga ikut memangil "bu" setelahnya. Padahal ibunya di dapur masih kerja. Dan tak ada orang lain yang memanggil-mangil "bu" selain dirinya. Terus siapa yang bersuara itu? Mbuh, nggak ngerti!

Yah, begitulah nasibnya jika kita tinggal di rumah yang ada 'penghuni yang lainnya'. Apalagi tinggal di rumah yang sebelah timurnya adalah kebun pisang yang juga banyak 'penghuninya yang  tak kasat mata' yang tinggal di dalamnya, sementara itu pohon kanthil yang berada di sebelah barat rumah ternyata juga jadi tempat tinggal 'mereka' pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun