Perselisihan internal kubu Prabowo antara Partai Gerindra dengan Partai Demokrat rupanya semakin memanas. Â Dimulai dengan kehadiran AHY ke istana negara atas undangan Jokowi hingga kemudian Prabowo membatalkan kunjungannya untuk menengok Ibu Any Yudoyono yang sakit dan dirawat di Singapura, sampai dengan berbalas komentar antara Andi Arief dengan Andre Rosiade soal "setan gundul", dan sekarang ini muncul kembali penyataan dari Arief Poyuono Waketum Gerindra agar Partai Demokrat keluar saja dari koalisi Prabowo.
Dikatakan oleh Poyuono bahwa Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Prabowo. Elit dan Ketua PD disebutnya seperti hewan serangga undur-undur, dan tak perlu bertindak macam-macam jika hanya ingin mundur dari Koalisi Adil Makmur.
Bukan hanya itu saja. Poyuono juga menganggap bahwa kehadiran Demokrat dalam koalisi Prabowo ini juga tak ada pengaruhnya dalam menaikkan suara Prabowo-Sandi. Kehadiran Demokrat malah dianggapnya justru membuat suara Prabowo-Sandi menurun perolehannya.
Poyuono menambahkan bahwa dulu bersedia mengajak Demokrat masuk ke dalam Koalisi Adil Makmur ini hanya karena merasa kasihan saja terhadap keadaan Demokrat saat itu. Sebab jika Demokrat tak masuk ke dalam koalisi maka tidak akan bisa mengikuti Pemilu 2024 nantinya.
Sekarang kita tunggu saja, bagaimana babak berikutnya konflik internal koalisi Prabowo ini. Akankan Demokrat segera meninggalkan koalisi Indonesia Adil Makmur tanpa menunggu proses Pemilu 2019 ini berakhir atau tetap bertahan hingga Pemilu ini selesai baru kemudian secara resmi keluar, mari kita lihat bagaimana nanti kejadiannya.
podjok pawon, Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H