Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"Kipo", Jajanan Khas dan Asli dari Kotagede

6 Maret 2019   17:12 Diperbarui: 7 Maret 2019   10:37 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kipo yang ada di Kotagede (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kipo adalah jajanan khas dan asli Kotagede. Keberadaan kipo ini sudah ada sejak jaman Mataram Kotagede. Disebut dengan nama Kipo ini karena pada jaman dahulu setiap orang yang hendak membeli jajanan ini selalu bertanya “iki opo?”. 

Kata tanya 'iki opo" itu karena ditanyakan berulang-ulang akhirnya membuat jajanan ini dinamakan Kipo supaya orang bisa dengan mudah tahu namanya.

Orang yang berjasa memperkenalkan dan mempopulerkan kembali jajanan Kipo ini adalah Ibu Djito. Beliau mulai berjualan pada sekitar tahun 1940-an. Semula hanya sekedar membantu ibunya yang berjualan di teras rumahnya yang berada di pinggir jalan Mondorakan Kotagede.

Kemudian setelah ibunya wafat, Bu Djito inilah yang meneruskan usaha berjualan jajanan ini hingga tahun 1990-an, yang kemudian  digantikan oleh putrinya yang bernama Istri Rahayu. 

Mbak Is (nama panggilan Bu Istri Rahayu ini) adalah penerus BU Djito sekaligus yang memegang resep dan cara-cara memasak yang masih mempertahankan  keaslian pembuatan jajanan Kipo ini.

Cara membuat Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Cara membuat Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Cara membuat Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Cara membuat Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Menurut Mbak Is, bahan untuk kulit kipo adalah adonan beras ketan, tentu saja yang dipilih adalah yang merupakan jenis terbaik. Warna hijau adonan ini berasal dari daun katu dan daun suji. 

Dipilih warna dari dedaunan  alami ini dengan alasan bahwa pewarnaannnya tidak menimbulkan rasa apapun atau sifatnya netral meski kebanyakan pemberian daun Katu dan daun Suji. Hal ini akan berbeda jika yang dipergunakan adalah pewarna sintetis atau kimia, meski diperbolehkan, namun jika tidak tepat dalam pemberiannya akan menjadikan kulit Kipo ini terasa pahit.

Isi dari jajanan Kipo  adalah “Enten-enten”  atau parutan kelapa muda yang dicampur dengan gula jawa yang dicairkan. Dalam mencampur adonan parutan kelapa muda dan gula jawa ini harus mengerti seperti apa gula jawa yang dipakainya dan berapa banyaknya yang harus dipakai untuk setiap satu adonan resep. 

Masih perlukan ditambah garam untuk membuat adonan menjadi gurih atau cukup hanya memakai gula jawa saja. Proses ini adalah sebuah keahlian, kepandaian dan kepekaan yang susah dipelajari, begitu kata Mbak Is.

Untuk menambah aroma harum, adonan “enten-enten” ini diberi potongan daun pandan saat memasaknya. Jadi semua bahan yang digunakan untuk membuat Kipo ini tidak ada tambahan zat-zat kimia pabrikan didalamnya. Semua alamiah.

Cara Mbak Is membuat agar rasa tetap terjaga dan bisa sama antara satu sama yang lain yang jumlahnya bisa sampai ribuan, adalah dengan membuat adonan sendiri.  

Semua adonan dibuat oleh Mbak Is sendiri. Soal memasaknya bisa dibantu oleh dua putranya (bersama istri-istrinya) yang juga sudah mewarisi kepandaian membuat Kipo. Dengan adonan yang berasal dari satu tangan maka diharapkan semua rasa Kipo yang dibuat tidak akan berbeda.

Memanggang Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Memanggang Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Setelah kulitnya diisi “enten-enten” dan dilipat tertutup kemudia Kipo ini dibakar diatas gerabah dan diberi alas daun pisang. Dengan cara dibolak-balik dan sekiranya sudah masak benar maka Kipo ini diangkat dan diangin-anginkan sejenak diatas potongan daun pisang, baru kemudian dibungkus atau dikemas.

Kipo setelah dimasak (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kipo setelah dimasak (Foto: Dokumentasi Pribadi)
jajanan Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
jajanan Kipo (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kipo yang sudah jadi akan dikemas dalam bungkusan daun pisang, baru kemudian ditutup lagi dengan kertas.  Setiap kemasan berisi 5 buah Kipo matang seukuran jempol ibu jari orang dewasa. Harga setiap bungkusnya saat ini adalah Rp2,500,00.

Jajanan Kipo ini jenis makanan basah sehingga tidak bisa tahan lama dalam mengkonsumsinya. Antara 12 sampai 24 jam saja daya tahannya, tergantung situasi dan kondisi cuaca pula.

(Foto: Dokumentasi Pribadi)
(Foto: Dokumentasi Pribadi)
podjok pawon, Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun