Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Sambat

5 Februari 2019   11:01 Diperbarui: 5 Februari 2019   11:35 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Sambat"  begitu "wong Jowo" ngomongnya, yang kalau diindonesiakan berarti mengeluh. Jokowi "kerep sambat"  atau sering mengeluh saat mengunjungi masyarakat suatu daerah. Keluhannya masih juga keluhan basi, dia diisyukan atau dianggap oleh sekelompok orang sebagai keturunan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Lha kan sudah jelas-jelas bahwa Jokowi bukan keturunan PKI, mau bukti? Dua kali menjabat sebagai walikota Solo. Sekali menjabata sebagai Gubernur DKI. Dan sekarang pun masih menjabat sebagai presiden di negara ini. Kurang apa bukti seperti itu!

Bukankah pada waktu sebelum menjadi walikota Solo sampai menjadi gubernur DKI tidak ada yang mempertanyakan atau membuat isyu bahwa Jokowi itu anak keturunan PKI? Koq sambat wae! Padahal dulu Jokowi ini terkenal banget slogannya " aku ra popo".

Masih ada waktu dua bulan untuk berhenti dan berubah untuk lebih mengeluarkan gagasan-gagasan yang segar demi kemajuan bangsa ini. Daripada melayanai hal-hal  yang remeh-temeh yang malah bikin elektabilitasnya tergerus. Yang ujung-ujungnya malah bisa  nyungsep dalam pilpres 2019 kali ini, hehehe!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun