Pada Sabtu 19 September 2021, Liverpool menang atas Crystal Palace di Anfield stadium. Hal ini bukanlah kejutan ketika tim sekuat Liverpool berhasil menghempaskan Crystal Palace secara telak  dengan skor 3-0 di kandang sendiri. Â
Dengan kualitas seperti Salah dan Mane yang kini masin - masing  sudah mencetak 100 gol untuk Liverpool, ditambah Van Dijk, Allison, yang memperkuat lini belakang, semuanya yang bermain di laga ini menunjukkan berkontribusi mereka demi 3 poin yang penting agar menjaga mereka tetap di puncak. Pasukan Patrick Vieira Seakan dibuat bertekuk lutut dibawah dominasi pemain Liverpool.
Secara permainan terbuka, pertahanan Crystal Palace mampu menahan gempuran - gempuran dari Liverpool. Berdasarkan data yang dicatat oleh Google, Liverpool melesakkan sebanyak 25 tendangan. Akan tetapi, banyak yang tak berhasil menjadi gol karena diblokir oleh pemain bertahan Palace.
Serangan tak berhenti di situ, bola tendangan yang tertahan itu seringkali dapat diambil kembali oleh pemain tengah The Reds yang membuat serangan Liverpool seperti tak kunjung putus di sepanjang laga khususnya babak pertama. Thiago Alcantara dan Jordan Henderson selalu siap merecover bola kembali di area lawan saat serangan Liverpool tidak berhasil. Ketiga gol Liverpool justru lahir dari set piece.Â
Dari kemenangan menegaskan ini, setidaknya ada satu hal yang menarik perhatian penulis. Bukan dari gol karena set-piecenya, namun dari bagaimana gol - gol ini terjadi dengan cara yang hampir sama dimana kelemahan Palace sangat terlihat di pertandingan ini, yaitu second ball yang berhasil dimanfaatkan Mane, dkk. Hal ini ditunjukkan dalam gol - golnya yang membutuhkan positioning yang tepat, dan pemain Liverpool selalu siap menerima second ball. Berbeda dengan Palace yang tidak siap dalam mengantisipasi pergerakan lawannya yang menerima bola kedua.
Kita lihat gol pertama dari Mane. Saat salah melakukan heading, mane sudah bergerak memberikan pressure kepada kiper lawan. Ketika sundulan salah berhasil ditepis, mane tidak jauh dari posisi bola sehingga dapat memungutnya tanpa pengawalan.
Di gol kedua, semua pemain palace hanya Fokus kepada Van Dijk dan Mane, melupakan Salah yang bebas menyambut bola muntah dari hasil duel udara sebelumnya.
Demikian juga dengan Gol ketiga. Â Dimana Keita tak terkawal saat melakukan tendangan volley.Â
Di Liga Inggris, second ball ini sangat krusial dalam memenangi banyak duel udara. Jika Vieira tidak segera mengatasi hal ini. Palace bisa saja kesulitan untuk menangani permainan lawan khususnya yang memiliki kekuatan dalam situasi bola mati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H